Rabu 11 Apr 2018 14:56 WIB

Uni Eropa Peringati Maskapai yang Terbang di Atas Suriah

Peringatan ini diumumkan karena kemungkinan ada peluncuran serangan udara ke Suriah

Rep: Fira Nursya'bani/Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Suasana kota di Suriah yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.
Foto: EPA/STR
Suasana kota di Suriah yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Badan kontrol lalu lintas udara internasional Uni Eropa, Eurocontrol, telah memperingatkan maskapai penerbangan untuk berhati-hati saat beroperasi di wilayah udara Mediterania timur. Peringatan ini diumumkan karena kemungkinan adanya peluncuran serangan udara ke Suriah dalam 72 jam ke depan.

Eurocontrol mengatakan rudal air-to-ground dan rudal jelajah dapat digunakan dalam peluncuran serangan tersebut. Jika serangan terjadi, kemungkinan akan ada gangguan intermiten peralatan navigasi radio.

"Karena kemungkinan adanya peluncuran serangan udara ke Suriah dengan rudal air-to-ground dan/atau rudal jelajah dalam 72 jam ke depan, dan kemungkinan gangguan intermiten peralatan navigasi radio, pertimbangan harus diambil ketika merencanakan operasi penerbangan di daerah FIR Mediterania Timur/Nicosia," ujar badan itu dalam sebuah pernyataan.

Aljazirah melaporkan, peringatan Eurocontrol di situs resminya ini tidak menyebutkan asal mula potensi ancaman rudal.

Peringatan Eurocontrol ini disampaikan setelah rancangan resolusi yang diajukan oleh AS dan Rusia gagal disetujui oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Rancangan resolusi itu mendesak DK PBB untuk membentuk badan ahli baru yang bertugas untuk menyelidiki serangan senjata kimia di Suriah.

Presiden AS Donald Trump dan sekutu Baratnya sedang mendiskusikan kemungkinan tindakan militer atas serangan kimia yang terjadi di Douma, wilayah Ghouta timur. Mereka menyalahkan Presiden Suriah Bashar al-Assad atas dugaan serangan yang terjadi pada Sabtu (7/4) itu.

Pada Selasa (10/4), Trump membatalkan rencana perjalanannya ke Amerika Latin akhir pekan ini untuk fokus pada insiden Suriah. Trump telah memperingatkan, AS akan memberikan tanggapan yang cepat dan kuat terhadap pihak yang tanggung jawab atas serangan di Suriah tersebut.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macaron mengatakan setelah melakukan diskusi lebih lanjut dengan AS dan Inggris, keputusan untuk melakukan serangan militer akan diambil dalam beberapa hari. Ia menekankan, serangan akan menargetkan fasilitas senjata kimia milik pemerintah Suriah.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman mengatakan dalam konferensi pers bersama dengan Macron di Paris, ada kemungkinan negaranya akan mengambil bagian dalam serangan terhadap Damaskus jika diperlukan.

Regulator penerbangan di sejumlah negara termasuk AS, Inggris, Prancis, dan Jerman sebelumnya telah mengeluarkan peringatan terhadap maskapai penerbangan yang masuk ke wilayah udara Suriah. Peringatan ini menyebabkan sebagian besar maskapai penerbangan menghindari daerah tersebut.

Satu-satunya penerbangan komersial yang melintasi Suriah pada Rabu (11/4) diterbangkan oleh Syrian Air dan Middle East Airlines Lebanon, menurut situs web pelacakan penerbangan FlightRadar24. Pernyataan Eurocontrol mencakup area yang lebih luas di luar wilayah udara yang dikendalikan oleh Damaskus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement