Rabu 11 Apr 2018 17:51 WIB

Rusia akan Tembak Setiap Rudal AS yang Ditujukan ke Suriah

Rusia adalah sekutu paling berpengaruh Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Suriah Bashar Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: al jazeera
Presiden Suriah Bashar Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Duta besar Rusia untuk Lebanon Alexander Zasypkin mengatakan setiap rudal Amerika Serikat (AS) yang ditembakkan ke Suriah akan ditembak jatuh dan lokasi peluncuran ditargetkan. Pernyataan ini dianggap sebagai langkah yamg dapat memicu eskalasi besar dalam perang Suriah.

"Jika ada serangan oleh Amerika, maka, rudal akan jatuh dan bahkan sumber dari mana misil ditembakkan," kata Zasypkin kepada Hezbollah, penyiar al-Manar TV, berbicara dalam bahasa Arab.

Dia juga mengatakan bentrokan harus dikesampingkan, dan oleh karena itu pihaknya siap untuk mengadakan negosiasi. Dalam komentar yang disiarkan pada Selasa (10/4) malam waktu setempat, dia mengatakan bahwa dia mengacu pada pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala staf angkatan bersenjata Rusia.

Militer Rusia mengatakan pada 13 Maret lalu bahwa pihaknya akan menanggapi setiap serangan AS di Suriah, menargetkan setiap rudal dan peluncur yang terlibat dalam serangan semacam itu. Rusia adalah sekutu paling berpengaruh Presiden Suriah Bashar al-Assad.

AS dan sekutunya sedang mempertimbangkan apakah akan menyerang Suriah karena serangan gas beracun yang dicurigai. Organisasi bantuan medis mengatakan serangan gas beracun itu menewaskan puluhan orang di kota Douma yang dikuasai pemberontak di dekat Damaskus, pada Sabtu (7/4).

Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat pada Selasa (10/4) untuk mengatur penyelidikan internasional terhadap serangan senjata kimia di Suriah. Di forum ituRusia dan AS memblokir upaya satu sama lain, dengan saling melontarkan tuduhan-tuduhan.

Presiden AS Donald Trump pada Selasa membatalkan rencana perjalanan ke Amerika Latin yang dijadwalkan pada akhir pekan ini. Menurut Gedung Putih, itu dilakukan untuk fokus pada menanggapi insiden Suriah. Sebelumnya pada Senin (9/4) Trump memperingatkan tanggapan yang cepat dan kuat sekali sebagai kepedulian atas serangan Suriah yang meningkat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement