Kamis 12 Apr 2018 15:05 WIB

Konflik Israel-Iran Bakal Jadi Perang Terburuk di Timteng

Ehud Barak mengatakan peluang perang Israel-Iran meningkat.

Rep: Rizkiyan Adiyudha/ Red: Budi Raharjo
Tentara Israel  (ilustrasi)
Foto: AP Photo
Tentara Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV -- Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak memprediksi gesekan dengan Iran akan menjadi perang terburuk di kawasan Timur Tengah (Timteng). Dia mengatakan, peluang terjadinya perang terbuka kedua negara juga terbilang semakin terbuka lebar.

"Pada saat biasanya, peluang (konflik militer aktif dengan Iran) hanya satu persen tapi kini bisa mencapai 10 persen," kata Ehud Barak seperti dikutip Business Insider, Kamis (12/4).

Tensi kedua negara kembali meningkat menyusul tuduhan terhadap Iran yang telah menembak jatuh pesawat tempur f-16 milik Israel. Negara zionis itu lantas merespon dengan menyerang fasilitas Iran di Suriah.

Terkait hal itu, Kepala Institut untuk Kajian Keamanan Nasional Amos Yadlin mengatakan, Iran kemungkinan akan memblas dengan menyerang fasilitas serupa milik Israel. Iran, dia melanjutkan, akan meluncurkan pembalasan untuk serangan terhadap tentara mereka kali ini untuk mencegah Israel agar tidak terus menyerang pasukan Iran di Suriah.

Menurut Yadlin, serangan Iran tidak akan berasal dari negaranya sendiri. Iran, dia mengatakan, akan meluncurkan serangan dari Suriah atau Lebanon atau negara lain dengan menggunakan karakteristik penggunaan teror proxy.

Hal serupa disampaikan Wakil Presiden Senior dari Yayasan Pertahanan Demokrasi, Jonathan Schanzer. Dia memperkirakan perang antara Israel dan Iran akan terjadi di Suriah. Perang itu, dia melanjutkan, akan menjadi perang terburuk di Timur Tengah dalam beberapa dekade terakhir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan jajaran menterinya untuk tidak membicarakan situasi keamanan terkait Iran dan Suriah. Namun, Pemerintah Israel mengakui jika konflik dengan Iran tidak bisa terelakan dan akan segera terjadi.

Netanyahu sebelumnya juga menyebut Iran sebagai ancaman utama dunia. Dia mengatakan, Israel tidak akan segan-segan melawan Iran dan jika perlu sekutunya. Netanyahu meminta Amerika Serikat (AS) dan Eropa untuk segera mengambil tindakan. Ajakan itu, dia sampaikan sambil menunjukan peta pertumbuhan hegemoni Iran di timur tengah.

Menurut Netanyahu, Iran terus meningkatkan kekuatan militer mereka saat AS dan sekutunya tengah sibuk memerangi ISIS. Dia mengatakan, Iran berusaha mengembangkan hegemoni mereka di timur tengah tidak hanya dari Yaman tapi berusaha membangun jembatan mulai dari Irak, Suriah, Lebanon dan Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement