Sabtu 14 Apr 2018 09:43 WIB

AS Tuding Suriah Bertanggung Jawab atas Serangan Kimia

Rusia membantah Suriah di balik serangan senjata kimia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Tembakan anti-pesawat tempur terlihat di langit Damaskus setelah AS meluncurkan serangan di Suriah, pada Sabtu dini hari (14/4). Donald Trump mengumumkan serangan udara ke Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Tembakan anti-pesawat tempur terlihat di langit Damaskus setelah AS meluncurkan serangan di Suriah, pada Sabtu dini hari (14/4). Donald Trump mengumumkan serangan udara ke Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) meyakini rezim Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab atas terjadinya serangan gas beracun di Douma, Ghouta Timur, akhir pekan lalu. Kejadian tersebut menewaskan sedikitnya 70 orang.

"Suriah bertanggung jawab. Kami semua sepakat," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert dalam sebuah konferensi pers pada Jumat (13/4), dikutip laman Anadolu.

Ia mengatakan saat ini AS masih bekerja untuk mengidentifikasi campuran bahan kimia yang digunakan dalam serangan di Douma. Hal ini dikoordinasikan dengan tim Organisasi Larangan Senjata Kimia (OPCW) yang terjun ke lokasi kejadian.

"Kami percaya, kami tahu siapa yang bertanggung jawab untuk ini. Kami masih akan menunggu OPCW yang akan merumuskan fakta dan temuannya. Namun itu tidak menentukan tanggung jawab, mereka hanya menentukan substansi," kata Nauert.

Pekan lalu serangan gas beracun yang diduga senjata kimia terjadi di Douma, Suriah. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 70 orang. Pemerintah Suriah dituduh bertanggung jawab atas terjadinya serangan tersebut.

Namun tuduhan ini segera dibantah Suriah, termasuk oleh sekutunya Rusia. Rusia menyatakan informasi tentang adanya serangan senjata kimia di Douma keliru. Moskow bahkan siap menerjunkan ahli kimia dan biologinya ke Douma guna membuktikan kekeliruan informasi tersebut.

Buntut dari dugaan serangan senjata kimia adalah ancaman serangan oleh AS. Presiden AS Donald Trump menyatakan siap melakukan serangan ke Suriah dalam rangka merespons penggunaan senjata kimia di Douma. Trump bahkan tak ragu memperingatkan Rusia selaku sekutu Pemerintah Suriah.

Suriah dan Rusia mengecam ancanam Trump. Namun kedua negara tersebut telah menyatakan siap untuk menghadapi potensi serangan militer AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement