REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyiddin Junaidi mengatakan serangan udara Amerika Serikat (AS) ke Suriah dibantu sekutu terdekatnya Inggris dan Prancis, sebagai tindakan sewenang-wenang. MUI mengutuk keras serangan tersebut.
"Tuduhan terhadap Suriah yang menggunakan senjata kimia kepada oposisi dan warga sipil belum dibuktikan oleh tim independen yang dikomandoi oleh Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW)," kata KH Muhyiddin melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Sabtu (14/4).
KH Muhyiddin melanjutkan, bahkan serangan udara yang dilakukan Amerika tidak mendapatkan persetujuan dari kongres AS. Juga tidak dikonsultasikan dengan dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ini bukti nyata bahwa PBB tidak dihormati oleh Amerika.
Ia menyampaikan, banyak yang menilai bahwa serangan yang dilakukan Amerika hanya untuk mengalihkan publik opini internasional atas kekalahan oposisi dan pemberontak yang didukung Amerika serta sekutunya. Senjata kimia dijadikan sebagai alasan untuk penyerangan sepihak seperti serangan ke Irak.
"Serangan seperti itu (serangan sepihak Amerika-Red) tak akan dilakukan kepada Israel yang telah melakukan genosida dan pembersihan etnis di Palestina," ujarnya.
KH Muhyiddin menegaskan, MUI mengutuk keras serangan sepihak yang dilakukan Amerika. MUI meminta PBB agar segera bertindak tegas atas pelanggaran hukum international yang dilakukan Amerika.