Ahad 15 Apr 2018 00:13 WIB

Sekjen PBB Minta Tahan Serangan ke Suriah

AS, Prancis, dan Inggris meyakini Suriah bertanggung jawab atas serangan gas beracun.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Endro Yuwanto
 Antonio Guterres
Foto: Reuters
Antonio Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak semua negara untuk menahan serangan ke Suriah. Serangan hanya akan memperburuk keadaan dan menciptakan penderitaan bagi masyarakat Suriah.

"Desakan ini untuk menahan diri dalam keadaan berbahaya dan untuk menghindari tindakan yang dapat meningkatkan masalah dan memperburuk penderitaan rakyat Suriah," ujar Guterres, dikutip dari Reuters, Ahad (15/4).

Amerika Serikat telah melancarkan serangan gabungan ke Suriah bersama Inggris dan Prancis pada Sabtu (14/4). Serangan tersebut dilakukan untuk menghancurkan fasilitas senjata kimia Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Kementerian Pertahanan Inggris bahkan membenarkan, serangan udara yang dilancarkan ke Suriah pada Sabtu (14/4) menargetkan fasilitas militer yang menimbun bahan-bahan kimia. AS, Prancis, dan Inggris meyakini Pemerintah Suriah bertanggung jawab atas terjadinya serangan gas beracun di Douma, Suriah.

Untuk menenangkan suasana, Guterres mengatakan, penyelidik internasional sudah berada di Suriah. Mereka telah siap untuk mengunjungi tempat serangan senjata kimia mematikan yang diduga di Douma yang mendorong tindakan militer oleh Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement