REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--- Delapan tentara Mesir dan 14 gerilyawan tewas dalam pertempuran di Sinai tengah. Inisiden ini terjadi saat orang-orang bersenjata membawa bahan peledak dan granat. Mereka menyasar sebuah pos pemeriksaan militer.
Serangan itu merupakan yang terbesar terhadap pasukan keamanan Mesir sejak Presiden Abdel Fattah al-Sisi memenangkan masa jabatan kedua bulan lalu. Sisi berjanji untuk bekerja demi stabilitas dan keamanan di Mesir.
Ini juga terjadi hanya beberapa jam setelah negara memperpanjang keadaan darurat yang diberlakukan setahun lalu. Menurut militer, para militan menyerang pos pemeriksaan sekitar subuh. Empat dari mereka meledakkan bahan peledak. Ini menewaskan tentara dan melukai 15 lainnya.
Mesir telah memerangi gerilyawan Islam di bagian utara Semenanjung Sinai sejak Sisi menggulingkan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin pada 2013. Sisi pada November memerintahkan militer untuk mengalahkan militan di Sinai utara dalam waktu tiga bulan, setelah serangan terhadap sebuah masjid yang menewaskan lebih dari 300 orang. Ini merupakan insiden paling mematikan di Mesir.
Militer meluncurkan operasi besar terhadap militan pada Februari atau sebulan sebelum Sisi terpilih kembali dalam pemilihan presiden Mesir.