REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Ratusan petugas pemadam kebakaran Australia tengah menangani kebakaran hutan besar, yang dilaporkan dapat mengancam sebagian rumah di pinggiran selatan Sydney. Dinas Kebakaran New South Wales (RFS) khawatir, jika bara api yang terbawa angin dapat memicu kebakaran yang baru.
Beberapa penduduk telah diinstruksikan untuk mencari perlindungan. Sebab, situasi saat ini terlalu berbahaya jika tidak dilakukan evakuasi secepatnya. Terlebih lagi, kondisi cuaca baru-baru ini di Australia tenggara telah memasuki musim panas.
Perwakilan RFS, Shane Fitzsimmons mengatakan, api bergerak sangat agresif. Sebab, angin kencang telah mendorong api dari utara dan timur menuju daerah pinggiran kota.
Penumpang kereta di pinggiran kota telah mendokumentasikan adegan dramatis ketika kereta api membawa mereka melewati daerah yang terbakar. Kereta dikelilingi oleh asap tebal dan bara api yang beterbangan.
Menurut Fitzsimmons, api telah membakar hampir 2.500 hektare lahan. Lebih dari 70 peralatan pemadam api ditempatkan di sepanjang jalan yang membagi hutan dan rumah warga. Sementara helikopter menjatuhkan air dari udara.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull memuji respons yang cepat tersebut.
"Ini musimnya sangat panas dan itu masalah yang sangat memprihatinkan, tetapi kita harus bersiap menghadapi hal terburuk yang bisa dilontarkan oleh alam," kata Turnbull dilansir dari BBC News, Ahad (15/4).
Polisi New South Wales telah menyatakan daerah yang terbakar tersebut hasil dari adanya tindakan kesengajaan. Namun, menurut RFS, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah kebakaran tersebut dimulai dengan adanya unsur kesengajaan.