REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) mengalami luka bakar serius karena menyelamatkan anak majikannya dari kebakaran kapal pesiar. Dalam siaran pers yang diterbitkan di website Kementerian Ketenagakerjaan RI, Senin (16/4), TKI tersebut bernama Enti Sayidah. TKI asal Cirebon tersebut menderita luka bakar hingga mencapai 50 persen bagian tubuhnya.
Atase Ketenagakerjaan Indonesia d Singapura Agus Ramdhany mengatakan, hampir sekujur tubuh Enti menderita luka bakar. Bagian terparah adalah wajah serta seluruh bagian lengan dan kaki. Namun, saat ini kondisi Enti terus membaik dan bisa berkomunikasi dengan lancar
Menurut Agus, kapal tersebut terbakar pada Kamis, 22 Maret 2018, di Sentosa Cove, Singapura. "Berdasarkan laporan sementara, musibah kebakaran di kapal pesiar itu terjadi secara tiba-tiba. Kobaran api dengan cepat membakar bagian kapal yang menjadi tempat bagi para penumpang kapal," kata Agus selepas mengunjungi Enti di Singapore General Hospital (SGH) akhir pekan ini.
Agus menjelaskan, saat peristiwa kebakaran terjadi, Enti langsung melindungi anak majikannya yang berusia tiga tahun dari kobaran api yang terus membesar dan mengepung lokasi kejadian.
"Dengan aksi yang begitu berani dan heroik, Enti terus berlari untuk mencari jalan keluar dengan menerobos kobaran api sambil mendekap erat anak majikannya," kata Agus.
Setelah berhasil menyelamatkan anak majikannya, Enti kemudian menyerahkan anak tersebut kepada ibu si anak yang berada pada posisi aman di dek paling atas kapal pesiar tersebut. "Alhamdulillah, saat ini kondisi Enti sudah stabil dan berangsur pulih. Namun, perawatan intensif terus dilakukan oleh para dokter dan petugas media di SGH ini," ujar Agus.
Menurut Agus, pihak majikan mengaku akan bertanggung jawab penuh dan menjamin pengobatan Enti. Aksi Enti tersebut menuai pujian dari majikannya. Ia berjanji akan menerima Enti bekerja kembali setelah sembuh.
Agus menambahkan, pemerintah juga memberikan apresiasi atas perjuangan Enti yang berani berkorban untuk menyelamatkan keluarga majikannya. "Pemerintah juga akan terus menjaga, mengawasi, dan mengawal Enti sampai sembuh dan menyelesaikan masalah ini sampai tuntas," kata Agus.