Selasa 17 Apr 2018 22:46 WIB

Jerman Tolak Keinginan Turki Gabung Uni Eropa

Komitmen Turki untuk penegakan hukum diragukan.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)
Foto: UWORKERS
Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LUKSEMBURG -- Jerman menilai Uni Eropa (UE) harus menutup akses pembicaraan dengan Turki soal keinginan Istanbul menjadi anggota UE. Hal itu seiring terus disangsikannya komitmen Turki pada aspek penegakan hukum.

Komisi Eropa diharapkan segera menyampaikan hasil pembicaraan penting mereka dengan Turki. Pembicara itu terkait upaya Turki bergabung dalam UE. Turki berupaya menjadi anggota Uni Eropa sejak lebih dari satu dekade lalu.

Menteri Jerman untuk UE Michael Roth mengatakan, usaha untuk menjadi anggota UE dengan nilai-nilai di dalamnya ada di tangan para penguasa di Turki. ''Saya sarankan UE tidak membuka pintu. Sebab itu akan jadi sinyal yang disalahartikan oleh Turki yang masih jauh dari kesesuaian dengan nilai-nilai Uni Eropa,'' kata Roth seperti dikutip Reuters pada Selasa (17/4).

Menteri Austria untuk UE Gernot Bluemel juga menyampaikan hal senada. Ia menyarankan agar pembicaraan dengan Turki dihentikan. ''Kita yakin Turki tidak seharusnya jadi anggota Uni Eropa,'' kata Bluemel.

Uni Eropa dan Turki memulai negosiasi keanggotaan pada 2005. Namun, perundingan tersebut mengalami kebuntuan karena masalah Siprus dan oposisi dari beberapa pemerintah UE mengenai keanggotaan penuh Ankara. Hubungan Ankara dengan Jerman dan beberapa negara anggota UE lainnya mengalami kemunduran sejak pertengahan 2017 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement