Jumat 20 Apr 2018 11:02 WIB

Pasukan Suriah Ambil Alih Kota Dumayr dari Pemberontak

Pemberontak di Dumayr mengikuti rekan mereka di Douma untuk pergi ke kota Jarablus

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Pasukan pemberontak di Suriah
Foto: Youtube
Pasukan pemberontak di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pasukan Pemerintah Suriah berhasil mengambil alih Kota Dumayr di timur laut Damaskus pada Kamis (19/4), setelah para pemberontak dievakuasi ke Suriah utara. Penyerahan Dumayr menjadi yang terbaru dalam serangkaian serah terima wilayah oleh pemberontak kepada pemerintah.

Penduduk di Kota Dumayr menyambut pasukan keamanan Suriah ke kota mereka, seperti yang terekam dalam kamera-kamera stasiun televisi al-Ikhbariya di wilayah itu. Sambil mengibarkan bendera nasional, mereka mengangkat koresponden televisi Al-Ikhbariya Rabieh Dibeh ke bahu mereka dan meneriakkan dukungan untuk Presiden Bashar al-Assad.

 

Baca juga:

Indonesia Bahas Krisis Suriah dengan AS dan Sekutunya

Perusahaan Belgia Diduga Jual Bahan Senjata Kimia ke Suriah

Sebelumnya, 5.000 pemberontak terakhir di kota itu beserta anggota keluarga mereka telah naik ke dalam bus dan meninggalkan wilayah tersebut. Ada beberapa serah terima yang dilakukan oleh pemberontak kepada pemerintah di wilayah dekat ibu kota Damaskus, setelah pasukan pemerintah menyerang Ghouta timur di awal tahun ini.

Lebih dari 1.500 warga sipil tewas dalam serangan itu. Puncaknya adalah serangan senjata kimia di Kota Douma, yang menewaskan puluhan orang. Ghouta timur sebelumnya dihuni oleh sekitar 400 ribu orang.

Pemberontak di Dumayr mengikuti rekan-rekan mereka di Douma untuk pergi ke Jarablus, sebuah kota di Suriah utara. Pemerintah Suriah telah mengikuti strategi yang terbukti ampuh, yaitu mengepung daerah oposisi sampai pemberontak putus asa dan memutuskan untuk mengikuti keinginan pemerintah.

Serangan demi serangan telah membuat ratusan ribu penduduk mengungsi, dan puluhan ribu lainnya memilih untuk pergi ke Suriah utara. Pejabat dan kelompok hak asasi manusia (HAM) AS mengatakan strategi dan pengaturan evakuasi secara paksa yang dilakukan pemerintah Suriah adalah sebuah kejahatan perang.

Namun, strategi serupa yang dilakukan pasukan pemerintah terhadap militan ISIS di lingkungan Hajr al-Aswad dan kamp Yarmouk Palestina di dalam Damaskus tampaknya telah gagal. Pada Kamis (19/4), pasukan pemerintah mulai membombardir wilayah itu hanya beberapa jam setelah militan ISIS diberikan waktu dua hari untuk pergi.

Aktivis oposisi lokal Sami Dreid, di lingkungan Yalda yang ada di dekat wilayah itu, mengatakan para militan ISIS diperkirakan akan pindah ke wilayah yang dikuasai ISIS di gurun Suriah timur. Dia mengaku tidak mengetahui mengapa strategi itu telah gagal.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement