REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa telah memberikan suaka kepada lebih dari setengah juta pengungsi pada 2017. Menurut data yang dirilis kantor statistik Uni Eropa, Eurostat, Kamis (19/4), lebih dari 60 persen suaka tersebut diberikan oleh Jerman.
Jumlah tersebut masih turun sekitar seperempatnya dibandingkan dengan catatan pada 2016. Penurunan terjadi setelah gelombang besar kedatangan migran muncul pada 2015, yang membuat tegang sistem suaka kelompok negara-negara Eropa itu serta menyebabkan perselisihan politik soal cara menangani arus migran yang masuk.
Jumlah warga negara Suriah merupakan sepertiga dari para pengungsi yang berhasil mendapatkan suaka, diikuti dengan warga Afghanistan dan Irak.
Untuk per kapita, Jerman tercatat sebagai negara yang paling banyak memberikan suaka pada 2017, kata Euroastat, diikuti dengan Austria dan Swedia. Slovakia, Republik Ceko dan Polandia merupakan negara-negara yang pada 2017 paling sedikit memberikan suaka, menurut catatan per kapita.
Para warga Suriah dan Eritrea memiliki kemungkinan terbesar untuk mendapatkan suaka di Uni Eropa pada 2017. Lebih dari sembilan dalam 10 kasus disetujui sementara para pendatang dari Albania dan Kosovo memiliki kemungkinan paling kecil.