REPUBLIKA.CO.ID, DURHAM -- Komunitas masyarakat di salah satu kota di Amerika Serikat, tepatnya Durham, Carolina Utara telah berhasil melobi Dewan Kota untuk melarang pelatihan dan pertukaran antara departemen kepolisian Durham dan militer Israel. Hal ini membuat Durham menjadi kota di AS pertama yang menolak pertukaran dengan Israel.
"Dewan menolak pertukaran internasional dengan negara mana pun yang memberikan pelatihan gaya militer, karena kepolisian Durham tidak mendukung pelatihan seperti itu," kata keputusan Dewan Kota Durham, dilansir di Al-Jazeera, Sabtu (21/4).
Pernyataan tersebut menekankan, Durham sebagai kota berpenduduk 250 ribu jiwa ingin menciptakan kota yang aman dan lingkungan sehat bagi warga. Selain itu masyarakat juga ingin menjauhkan militerisasi terhadap kepolisian kota. "Saya tidak punya keinginan untuk melakukan pertukaran dengan Israel," kata Kepala Kepolisian Durham, Cerelyn Davis.
Komunitas yang mendukung keputusan ini adalah koalisi dari berbagai kelompok masyarakat baik itu dari Yahudi, Kristen, Muslim, Arab, dan Komunitas Afrika-Amerika. Masyarakat khawatir pertukaran dengan Israel dapat menimbulkan lebih banyak diskriminasi pada masyarakat.