Ahad 22 Apr 2018 02:35 WIB

Mossad Dicurigai Terlibat Penembakan Akademisi Palestina

Seorang akademisi Palestina tewas ditembak di Kuala Lumpur Malaysia, Sabtu pagi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Seorang akademisi dari Gaza (Palestina) ditembak oleh dua penyerang tidak dikenal di Kuala Lumpur, Malaysia pada Sabtu (21/4) pagi. Keluarga korban mencurigai Mossad (Dinas Intelijen Israel) ada di belakang kasus pembunuhan tersebut.

Paman korban, Jamal Al-Batsh berbicara kepada Reuters di Gaza. Dia mengatakan yakin pembunuhan tersebut dikerjakan Mossad. "Mossad Israel, Mossad Israel ada di belakang pembunuhan orang-orang berpendidikan dan intelektual karena Israel tahu Palestina akan dibebaskan oleh para ilmuwan," kata Jamal, dliansir dari Arab News, Sabtu (21/4).

Kepala Kepolisian Kuala Lumpur, Datuk Mazlan Lazim mengatakan, Fadi Al-Batsh (35 tahun) tewas ditembak di luar kondominium tempat tinggalnya pada pukul enam pagi. Saat ditembak korban sedang dalam perjalanan ke masjid.

Ia menerangkan, dua penyerang telah menunggu Fadi di depan sebuah bangunan perumahan di Distrik Setapak, Kuala Lumpur. Kemudian dua penyerang menembakkan sekitar 10 peluru ke arah Fadi untuk membunuhnya.

Duta Besar Palestina untuk Malaysia, Anwar Al-Agha telah mengidentifikasi Fadi. Diketahui korban seorang dosen teknik. Tetapi Anwar menolak menyampaikan apakah korban seorang anggota Hamas atau bukan.

Sementara, Hamas yang secara de facto mengendalikan Gaza mengatakan salah seorang anggotanya dibunuh di Malaysia. Tetapi Hamas tidak mau menuduh Mossad telah melakukan pembunuhan itu.

Diketahui Fadi telah tinggal di Malaysia sejak 2012. Dia mengajar di Universitas Kuala Lumpur British-Malaysian Institute. Dia memperoleh gelar sarjana dan master di Gaza sebelum melanjutkan PhD di Malaya University (UM) di bawah program beasiswa Yayasan Khazanah, Pemerintah Malaysia. Fadi juga menerima penghargaandari Yayasan Najib Razakkarena prestasi dan penelitiannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement