Senin 23 Apr 2018 15:09 WIB

Pejabat Israel Janji Pindahkan Yahudi Ethiopia ke Israel

Populasi Yahudi di Ethiopia mencapai 8.000 orang

Rep: Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Kehakiman Israel, Ayelet Shaked.
Foto: Twitter
Menteri Kehakiman Israel, Ayelet Shaked.

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Menteri Kehakiman Israel Ayelet Shaked berjanji untuk membantu orang Yahudi Ethiopia berimigrasi ke Israel sesegera mungkin. Ini disampaikan Shaked selama kunjungannya ke Ethiopia. Ini juga merupakan perjalanan pertamanya ke Afrika.

"Program-program yang pada akhirnya akan menyatukan kembali orang Yahudi Ethiopia dengan keluarga mereka di Israel pada umumnya tidak mudah," kata Shaked kepada kelompok yang berkumpul di sinagog.

Shaked mengaku akan mencoba semua hal yang berkaitan dengan wewenangnya agar hal ini segera terwujud dalam waktu dekat. Shaked mengunjungi Ethiopia untuk mengetahui kondisi 8.000 orang Yahudi di Ethiopia.

Anggota Yahudi Ethiopia yang menghadiri pertemuan mengatakan mereka ingin segera pindah ke Israel, di mana banyak anggota keluarga telah pindah ke sana beberapa tahun lalu. "Kami tahu aliyah (istilah untuk imigrasi orang Yahudi ke Israel) terjadi begitu cepat sehingga kadang-kadang bahkan anjing mereka juga dimasukkan ketika mereka pindah ke Israel. Apakah kita kurang penting daripada anjing-anjing ini?" Kata kepala komunitas Yahudi Ethiopia di Addis AbabaMeles Sidisto.

Dalam pidatonya, Sidisto menegaskan kembali bahwa anggota populasi Yahudi Ethiopia berencana untuk melakukan mogok makan massal jika Israel gagal mempersatukan mereka dengan keluarga dalam waktu dekat. "Kami tidak senang di sini. Kami sudah cukup di sini. Jika situasi kami tidak terselesaikan dalam waktu yang sangat singkat, kami akan mengadakan mogok makan massal besar-besaran yang akan membantu kami menyampaikan suara kami kepada Israel dan dunia," katanya.

Orang-orang Yahudi Etiopia bertemu dengan Shaked di aula kecil yang dihiasi bendera dan tulisan Israel. Beberapa orang Yahudi mengatakan mereka telah berpisah dengan anggota keluarga selama beberapa dekade karena telah pindah ke Israel.

"Saya telah berpisah dari adik perempuan saya Leah dan Sarah selama 18 tahun. 18 tahun aku merindukan mereka. 18 tahun aku telah menunggu untuk melihat wajah mereka yang tidak kuingat lagi,"kataTigabu Worku.

Falashmuras dari Ethiopia diyakini merupakan salah satu keturunan dari Sepuluh Suku Hilang Israel kuno. Orang-orang Yahudi Ethiopia kebanyakan tinggal di provinsi Amhara dan Tigray.

Ribuan Falashmuras pindah ke Israel pada April 1975 sesuai dengan perjanjian Law of Return. Namun sebagian besar dari mereka tetap tinggal di Ethiopia karena lebih dari seorang anggota keluarga yang pindah ke Israel.

Saat ini sekitar 140 ribu orang Yahudi Ethiopia tinggal di Israel. Mereka merupakan minoritas di negara yang berpenduduk lebih dari delapan juta tersebut. Asimilasi mereka tidak berjalan lancar. Ini karena kebanyakan Yahudi Ethiopia tidak memiliki pendidikan. Sehingga mereka tidak memperoleh pekerjaan dan hidup dalam kemiskinan.

Meskipun banyak dari mereka yang tersisa di Etiopia sebagai Yahudi. Namun Israel tidak menganggap mereka Yahudi. Ini artinya mereka tidak secara otomatis memenuhi syarat untuk berimigrasi di bawah Law of Return. Hukum ini memberikan kewarganegaraan otomatis kepada siapa pun yang memiliki setidaknya satu kakek Yahudi.

Anggota masyarakat Ethiopia telah diizinkan berimigrasi selama dua dekade terakhir. Pemerintah Israel tidak menyetujui pendanaan untuk gerakan Ethiopia dalam anggaran barunya. Tetapi sebuah komite menteri khusus akan membahas masalah ini.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement