REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Serangan udara persekutuan militer pimpinan Saudi menewaskan sedikit-dikitnya 20 orang yang menghadiri pernikahan di desa di Yaman barat laut, pada Ahad malam (22/4), kata penduduk dan sumber kesehatan.
Kepala rumah sakit Al Jumhouri di Hajjah mengatakan melalui telepon rumah sakit itu menerima 40 mayat, sebagian besar tidak utuh, dan 46 orang terluka, termasuk 30 anak-anak akibat serangan udara yang menghantam perayaan pernikahan.
Penduduk dan petugas kesehatan mengatakan 20 orang dalam perayaan itu tewas dan setidak-tidaknya 30 lagi terluka. "Kami menanggapi laporan itu dengan sangat sungguh-sungguh dan akan menyelidiki sepenuhnya semua laporan seperti itu," kata juru bicara sekutu pimpinan Saudi.
Penduduk desa bernama Taiba di tempat lain di provinsi itu mengatakan serangan udara terpisah menewaskan keluarga dengan empat orang di rumah mereka pada Minggu malam. Sekutu, yang didukung Barat, berperang tiga tahun melawan gerakan Houthi, yang menguasai wilayah itu dan sebagian besar Yaman utara.
Sekutu tersebut telah meluncurkan ribuan serangan udara dalam kampanye untuk memulihkan pemerintahan yang diakui secara internasional. Serangan-serangan yang terjadi telah membunuh ratusan warga sipil di rumah sakit, sekolah dan pasar.
Al-Masirah, stasiun televisi oleh gerakan Houthi bersenjata yang mengontrol daerah itu dan sebagian besar Yaman utara, mengatakan di akun Twitter-nya 33 orang telah tewas dan 55 terluka. Koalisi mengatakan tidak menargetkan warga sipil dan telah membentuk komite investigasi terhadap dugaan korban massal serangan udara, yang sebagian besar telah membersihkan koalisi dari setiap tuduhan. Perang Yaman telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang, membuat lebih dari dua juta orang mengungsi dan mendorong negara itu ke ambang kelaparan.