REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Serangan udara rezim Suriah telah membunuh enam warga sipil di camp Palestina di Yarmuk, Damaskus selatan, Selasa (24/4) malam. Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, dua pasang suami istri termasuk dari enam korban tewas itu.
Serangan yang dilakukan hingga Rabu (25/4) pagi itu menargetkan Distrik Hajjar al-Aswad dan Qadam. Setelah serangan kali ini, total warga sipil yang tewas dalam pengeboman di selatan Damaskus menjadi 18 orang, sejak Kamis (19/4) pekan lalu.
Dilansir di Arab News, Yarmuk sekarang menjadi benteng kota terakhir ISIS di Suriah dan Irak. Sebelumnya kota tersebut adalah camp pengungsi Palestina terbesar di Suriah, yang dihuni sekitar 160 ribu orang.
Namun, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan, sebagian besar pengungsi telah melarikan diri sejak pekan lalu. Saat ini tercatat masih ada sekitar 6.000 pengungsi yang masih tinggal di camp itu.
Setidaknya ada 52 militan pro rezim yang telah tewas dalam pertempuran untuk mengusir ISIS di pinggiran selatan Ibu Kota sejak 19 April. Sebanyak 35 pemberontak juga tewas dalam periode yang sama.
Ada sekitar 1.000 militan ISIS yang masih tersisa di Yarmuk dan distrik terdekat dari Hajjar al-Aswad dan Qadam. ISIS menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak pada 2014, kemudian mendeklarasikan kekhalifahan.
Baca juga: Uni Eropa Desak Rusia dan Iran Ajak Suriah Berunding