Sabtu 28 Apr 2018 16:41 WIB

Presiden Sampaikan Tiga Usulan di KTT ASEAN

Presiden mengusulkan ASEAN harus mampu menjadi motor penciptaan enabling environment.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat peringatan 50 Tahun ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (11/8).
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat peringatan 50 Tahun ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tiga usulannya dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-32 ASEAN yang digelar di The Acacia Room, Hotel Shang-La, Singapura, Sabtu (28/4). Pertama, ia mengusulkan agar ASEAN harus mampu menjadi motor bagi penciptaan enabling environment.

"Kita harus terus mengajak semua mitra untuk menghormati hukum dan norma internasional mengembangkan habit of dialogue, mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai menghindari penggunaan kekerasan," katanya dikutip dari siaran resmi Istana.

Kedua, ASEAN harus dapat mendayagunakan berbagai modalitas untuk menanggulangi tantangan keamanan, termasuk transnational crimes. Beberapa bentuk ancaman yang perlu mendapatkan perhatian antara lain radikalisme dan terorisme, perdagangan narkoba, TPPO dan perompakan (piracy).

Ketiga, ASEAN harus pro-aktif dalam menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di Samudera Hindia. Oleh karena itu, sambung Jokowi, ASEAN harus terus menjaga sistem ekonomi yang terbuka dan adil.

"Beberapa bidang kerja sama yang dapat dikedepankan antara lain, di bidang maritim, konektivitas, dan pencapaian SDGs. Oleh karena itu, interaksi pelaku bisnis di kawasan Samudera Hindia dan Pasifik perlu ditingkatkan," ujarnya.

Dalam acara ini, Presiden turut didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Jose Antonio Morato Tavares.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement