Senin 30 Apr 2018 16:43 WIB

ISIS Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom Kabul

Dua ledakan di Kabul menewaskan 25 orang.

Red: Nur Aini
Polisi berlarian di lokasi ledakan kedua di Kabul, Afghanistan, Senin (30/4)
Foto: AP Photo/Massoud Hossaini
Polisi berlarian di lokasi ledakan kedua di Kabul, Afghanistan, Senin (30/4)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Milisi ISIS mengaku bertanggung jawab atas terjadinya dua serangan bom yang terjadi di Ibu Kota Afghanistan Kabul pada Senin (30/4). Serangan tersebut dilaporkan telah menewaskan 25 orang dan delapan di antaranya adalah wartawan.

Pengakuan ISIS tersebut muncul di situs kelompok afiliasinya di Afghanistan. Dalam keterangannya, ISIS mengaku dua martirnya melakukan pemboman yang menargetkan markas besar dinas intelijen Afghanistan di Kabul.

Ledakan bom pertama terjadi sekitar pukul 08:00 pagi waktu setempat di daerah Shashdarak, tepatnya di dekat gedung dinas intelijen Afghanistan. "Empat orang tewas dan lima lainnya luka-luka dalam ledakan pertama," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Najib Danish.

Tak lama setelah itu, ledakan kedua terjadi di dekat kerumunan awak media yang tengah meliput peristiwa ledakan di Shashdarak. "Ledakan kedua besar dan terjadi di antara kerumunan wartawan dan staf pemerintah yang menunggu untuk pergi ke kantor. Saya sangat dekat dengan ledakan kedua dan melihat puluhan mayat tergeletak di tanah," kata Muhammad Yunus, seorang saksi yang berada di lokasi kejadian, dikutip laman New York Times.

Fotografer Agence France-Presse (AFP) Shah Marai menjadi salah satu korban tewas dalam ledakan kedua. Hal ini telah dikonfirmasi AFP melalui akun Twitternya. Kabul diketahui telah berulang kali menjadi target serangan bom kelompok milisi, baik ISIS maupun Taliban. Pekan lalu serangan bom di pusat pendaftaran pemilih di Kabul menewaskan sekitar 60 orang. ISIS mengaku bertanggung jawab atas terjadinya serangan tersebut.

Baca juga: Puluhan Orang Tewas dalam Dua Ledakan Bom di Kabul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement