REPUBLIKA.CO.ID, DEVON -- Orang-orang dari Willand, sebuah desa kecil di Devon, Inggris, dapat mengatakan mereka benar-benar bergerak di dunia. Para ilmuwan telah menemukan bahwa Willand meninggi sebesar dua sentimeter setiap tahun.
Ketinggian yang misterius itu ditemukan oleh para peneliti di Geomatic Ventures Limited (GVL), sebuah perusahaan cabang dari University of Nottingham. Para ilmuwan telah bekerja untuk peta pergerakan tanah Inggris pertama di seluruh dunia, dengan menyusun gambaran dari satelit sejak 2015 hingga 2017.
"Kami umumnya melihat peningkatan semacam ini di mana ada pekerjaan penambangan dan pompa telah dimatikan, memungkinkan air untuk secara bertahap merembes kembali ke tanah," kata Chief Technical Officer di GVL Dr Andy Sowter, dikutip dari Odditycentral, Selasa (1/5).
Mereka melihat area elips sekitar 1,2 mil (2 km) lebar telah terus meningkat sekitar dua sentimeter per tahun. Fenomena semacam ini biasanya terjadi di tambang yang ditinggalkan, namun, tidak ada hal semacam itu di dalam atau di sekitar Willand.
Tapi, saya menghubungi British Geological Society untuk menanyakan apakah ada sejarah penambangan di daerah tersebut dan tidak ada satu pun. Willand berada di antah berantah, dan tidak ada ranjau, jadi kami tidak tahu apa yang sedang terjadi," kata Sowter.
Para ahli mengatakan, fakta daerah perkotaan dan bidang sekitarnya meningkat serentak menunjukkan penyebabnya terletak jauh di bawah tanah. Dengan kondisi itu bisa melibatkan kebocoran besar atau kerusakan lingkungan.
"Saya pikir pihak berwenang pasti perlu pergi ke sana dan menyelidiki apa yang sedang terjadi. Jika sampai ke cairan merembes di bawah tanah, atau semacam pembuangan limbah maka itu bisa menjadi ancaman bagi lingkungan. Jika ini bukan kejadian alami maka itu adalah gejala dari sesuatu yang terjadi di bawah tanah sehingga penting untuk menemukan apa itu," kata Sowter.
Penduduk desa Willand kemungkinan tidak akan memperhatikan perubahan, dan karena seluruh area meningkat pada tingkat yang sama. Kerusakan struktural tidak mungkin terjadi, namun, ilmuwan khawatir tentang efek yang mungkin terjadi pada rel kecepatan tinggi yang melewati daerah tersebut dan di jalan raya M5.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
