Rabu 02 May 2018 18:48 WIB

Menlu Retno dan Wamenlu Korsel Bahas Perkembangan KTT Korea

Wamenlu Korsel menyampaikan terima kasih atas dukungan Indonesia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Lim Sung-nam di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta, Rabu (2/5). Keduanya membahas tentang perkembangan KTT Antar-Korea yang telah digelar pekan lalu.

Dalam pertemuannya dengan Menlu Retno, Lim menyampaikan kembali terima kasihnya kepada Indonesia karena telah mendukung proses perdamaian di Semenanjung Korea. "Dalam pertemuan tadi beliau (Lim) menyampaikan kembali posisi Korsel, menyampaikan rasa terima kasih banyak atas dukungan Indonesia selama ini terhadap proses perdamaian di Semenanjung Korea," kata Menlu Retno seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Lim.

Menlu Retno mengatakan pekan lalu Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha juga telah menyampaikan hal serupa. Ia mengucapkan terima kasih kepada Indonesia karena telah mendukung proses perdamaian di Semenanjung Korea.

Saat bertemu Menlu Retno, Lim menyampaikan tentang prospek perdamaian di Semenanjung Korea setelah digelarnya KTT Antar-Korea. "Beliau (Lim) menyampaikan masa depannya cukup optimis karena ada personal trust di antara kedua pemimpin (Moon Jae-in dan Kim Jong-un). Beliau juga melihat adanya ketulusan dari keduanya untuk melanjutkan proses berikutnya," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Lim juga menyampaikan beberapa agenda yang akan dilakukan Korsel dan Korea Utara (Korut) setelah penyelenggaraan KTT Antar-Korea. Pada 15 Agustus mendatang akan digelar pertemuan reuni antara kedua negara. Selain itu, palang merah dari masing-masing negara juga akan melakukan pertemuan.

Perwakilan militer dari kedua negara juga akan turut melakukan pertemuan dan rencananya digelar bulan ini. Serangkaian pertemuan tersebut diharapkan dapat menciptakan perdamaian dan stabilitas permanen di Semenanjung Korea.

Menurut Menlu Retno, Korsel dan Korut pun mulai membahas tentang keikutsertaan mereka dalam Asian Games. "Karena masalah Asian Games ini juga terdapat dalam deklarasi, dan tadi kita coba dalami bentuknya seperti apa, sedang mereka bahas," ujarnya.

KTT Antar-Korea telah digelar di Panmunjom pada Jumat (27/4). Dalam KTT tersebut pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in menandatangani Panmunjom Declaration for Peace, Prosperity, and Unification of the Korean.

Inti dari deklarasi tersebut adalah Korsel dan Korut sepakat untuk memulai rekonsiliasi dan menghentikan segala bentuk provokasi yang dapat memicu peperangan di Semenanjung Korea. Selain itu, Korut menyatakan akan meninggalkan program nuklirnya yang selama ini dianggap sebagai ancaman serius oleh Korsel dan AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement