REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Jumlah korban tewas dalam serangan masjid di Nigeria menjadi 86 orang. Dilansir Aljazirah, Rabu (3/5), angka ini jauh lebih tinggi dari yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian.
Polisi mengatakan jumlah korban tewas 27 orang. Komando polisi Adamawa mengatakan tambahan jumlah korban karena luka yang mereka alami.
Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan bom di sebuah masjid pada sore hari. Pelaku lainnya ikut meledakkan sebuah perangkat yang berjarak sekitar 200 meter.
Penggali kuburan lokal di satu-satunya pemakaman kota mengatakan mereka mengubur 86 mayat. "Kami mengubur 76 orang kemarin (Selasa, 1/5)," katanya.
Pada Rabu, 10 mayat lagi dikuburkan. "Orang-orang ini meninggal semalam karena cedera," ujarnya.
Tidak ada klaim tanggung jawab segera, tetapi peristiwa ini diduga dilakukan Boko Haram. Boko Haram merupakan kelompok bersenjata yang telah melancarkan kampanye kekerasan mematikan di negara Afrika yang paling padat penduduknya sejak 2009. Mereka sering menyebarkan bom bunuh diri di tempat-tempat keramaian.
Terakhir kali begitu banyak orang tewas dalam serangan pada Januari 2016. Setidaknya 85 orang kehilangan nyawa mereka di Dalori, di pinggiran Maiduguri.
Wakil Presiden Nigeria Yemi Osinbajoon pada Rabu mengatakan kepada badan-badan keamanan untuk meningkatkan keamanan di Mubi dan daerah sekitarnya, terutama pasar dan tempat ibadah.
"Penodaan tempat ibadat oleh penjahat itu tragis dan terkutuk," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email.
Lebih dari 20 ribu orang tewas dalam pemberontakan Boko Haram yang dimulai pada 2009. Kehadiran Boko Haram juga memaksa sekitar dua juta orang meninggalkan rumah mereka.
Boko Haram memegang wilayah di negara bagian Adamawa pada 2014, tetapi pasukan mendorong kelompok itu keluar pada awal 2015 dan Mubi relatif damai sampai serangan November 2017.