Kamis 03 May 2018 12:51 WIB

Cambridge Analytica Bangkrut

Cambridge Analytica menjadi sorotan dunia terkait skandal pencurian data Facebook

Rep: Winda Destiana Putri/ Red: Nidia Zuraya
Cambridge Analytica, perusahaan yang diduga membocorkan data pengguna Facebook untuk kepentingan politik.
Foto: EPA
Cambridge Analytica, perusahaan yang diduga membocorkan data pengguna Facebook untuk kepentingan politik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir firma analisis data dan konsultan politik Cambridge Analytica bakal ditutup. Penutupan itu terjadi setelah perusahaan tersebut terlibat dalam pencurian data pengguna Facebook dan sesaat setelahnya mengalami penurunan tajam dalam bisnis.

Perusahaan mengalami kerugian besar setelah kehilangan banyak klien. Juga perusahaan harus menghadapi biaya hukum yang tinggi akibat skandal pencurian data Facebook tersebut.

"Pemberitaan di media membuat hampir seluruh pelanggan perusahaan pergi," tulis pernyataan itu.

photo
Cara kerja Cambridge Analytica

Tuduhan penggunaan data di jejaring terbesar dunia itu sontak membuat negara-negara maju melakukan penyelidikan, seperti Amerika dan Eropa. "Selama beberapa bulan terakhir Cambridge Analytica menjadi sorotan. Meskipun perusahaan telah berupaya memperbaiki keadaan, hal itu tidaklah mudah. Rabu kemarin, para karyawan telah diberitahu atas penutupan perusahaan tersebut.

Setelah pengumuman pailit, regulator di Inggris mengatakan akan melanjutkan penyelidikan perdata dan pidana terhadap Cambridge Analytica. "Kami terus memantau dengan seksama, serta mengaudit data yang ada," kata juru bicara kantor Komisi Informasi dalam sebuah pernyataan.

Cambridge Analytica didirikan tahun 2013. Pada awalnya memang berfokus pada pemilihan di AS dengan sokongan dana 15 juta dolar AS. Cambridge Analytica memasarkan jasanya dalam bidang pelayanan konsumen, iklan, dan lembaga survei baik klien politik maupun perusahaan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement