REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Liga Muslim Dunia (MWL) menegaskan teroris, ekstrimis, dan agenda politik tidak boleh dibiarkan mengeksploitasi dan mendistorsi teks agama. Sebab, MWL beranggapan hal-hal tersebut sering muncul untuk mengakomodasi kepentingan pribadi seseorang atau kelompok tertentu.
Dilansir di Arab News pada Sabtu (5/5), hal itu disampaikan Sekjen Liga Muslim Dunia (MWL) Mohammad bin Abdul Karim Al-Issa dalam sebuah pidato di Institut Washington untuk Studi Near East di Washington.
Al-Issa bergabung dengan Direktur Eksekutif Institut Washington Robert Satloff pada sebuah panel. Ia menjawab pertanyaan ihwal bagaimana cara terbaik melawan ekstremisme kekerasan.
Terkait gagasan Islam moderat, Al-Issa menyatakan ada Muslim ekstremis yang mendistorsi esensi Islam yang moderat dan toleran. Dengan demikian, menurut dia, semua ideologi ekstrimis harus dimentahkan, termasuk Islamophobia.
Al-Issa mengatakan negara Islam adalah penerima manfaat terbesar dari aksi Islamophobia. Sebab, hal itu memungkinkan kelompok tersebut merekrut lebih banyak pengikut. Ia menegaskan Islam dengan tegas melarang penargetan warga sipil di muka bumi.