Ahad 06 May 2018 00:39 WIB

Menteri Yaman: Houthi Ancam Ledakkan 19 Kapal di Hodeidah

Milisi menyita kapal-kapal bermuatan bahan bakar.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Endro Yuwanto
Asap muncul dari ledakan di sebuah depot senjata yang diduduki milisi Houthi sehari setelah AS menuduh Iran mempersenjatai milisi Houthi dengan rudal, di Sana'a, Yaman, Jumat (15/12).
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Asap muncul dari ledakan di sebuah depot senjata yang diduduki milisi Houthi sehari setelah AS menuduh Iran mempersenjatai milisi Houthi dengan rudal, di Sana'a, Yaman, Jumat (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Transportasi Yaman Saleh Al-Gabwani mengatakan, milisi Houthi mengancam meledakkan 19 kapal yang mengangkut lebih dari 200 ribu ton bahan bakar di daerah Al-Mukhtaf, di pelabuhan Hodeidah.

Dilansir di Arab News pada Sabtu (5/5), milisi menyita kapal-kapal bermuatan bahan bakar. Mereka menghalangi kapal-kapal itu memasuki pelabuhan untuk bongkar muat.

Dalam pernyataan ke situs berita yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan Yaman Al-Gabwani menggambarkan penyitaan sebagai fasis. Selain itu, tindakan tersebut mencerminkan bentuk kelompok barbarisme.

Al-Gabwani mengatakan, saat ini Houthi tidak lagi menjadi ancaman bagi Yaman saja, tetapi ke wilayah dan seluruh dunia. Ia menegaskan milisi sepenuhnya bertanggung jawab atas tindakan penyitaan kapal-kapal bahan bakar tersebut.

Al-Gabwani menyerukan kepada masyarakat internasional untuk campur tangan menghentikan bencana tersebut. Ia menambahkan, Aden Port siap untuk menerima kapal-kapal yang disita untuk selanjutnya mendistribusikan bahan bakar ke berbagai bagian negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement