REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Cina Li Keqiang di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5). Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi.
"Dalam pertemuan bilateral, kami membahas upaya peningkatan kerja sama di bidang ekonomi, termasuk perdagangan," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama di Istana Bogor.
Jokowi menekankan, pentingnya peningkatan ekspor Indonesia ke Cina mengingat jumlah penduduk Cina yang mencapai 1,37 miliar menjadi pangsa pasar yang besar bagi komoditas produk-produk Indonesia. Peningkatan ekspor produk Indonesia inipun disambut baik oleh PM Li.
Produk ekspor Indonesia tersebut di antaranya yakni produk kelapa sawit, sarang burung walet, kopi, kakau, serta buah-buahan seperti manggis, buah naga, dan salak.
"Tadi secara khusus PM Li Keqiang menyanggupi bentuk peningkatan ekspor kita, tanbahan minimal 500 ribu ton minyak kelapa sawit ke Tiongkok," ujar Jokowi.
Presiden juga menyampaikan Indonesia dan Cina harus dapat memberikan manfaat bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan dunia berdasarkan pada hukum dan norma-norma internasional.
Dalam pertemuan bilateral ini, dua negara pun sepakat menandatangani dua kerja sama yakni MoU tentang promosi kerja sama pembangunan koridor ekonomi komprehensif regional antara Kemenko bidang Kemaritiman RI dan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional RRT. Penandatanganan juga dilakukan untuk MoU tentang pembangunan proyek waduk Janelata dan waduk Riam Kiwa.
Baca juga: Jokowi Minta Cina Dukung Perjuangan Palestina