Senin 07 May 2018 14:52 WIB

Cina Sanggupi Peningkatan Impor Minyak Sawit Asal Indonesia

Indonesia akan menambah ekspor minyak sawit ke Cina 500 ribu ton.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Terima Kunjungan PM RRT. Presiden Joko Widodo (kanan)  bersama Perdana Menteri Cina Li Keqiang berbincang sebelum pernyataan bersama saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Terima Kunjungan PM RRT. Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Cina Li Keqiang berbincang sebelum pernyataan bersama saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Cina akan meningkatkan pembelian sejumlah produk pertanian dari Indonesia. Salah satunya adalah peningkatan perdagangan minyak sawit.

Perdana Menteri Cina, Li Keqiang, usia bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Senin (7/5) mengatakan pihaknya akan menambah impor minyak sawit dari Indonesia. "Pada saat ini Cina mengkonsumsi kelapa sawit tidak lebih dari lima juta ton. Jadi kami akan memberikan arahan ke kementerian dan lembaga terkait agar bisa merealisasikannya (tambahan impor sawit)," ujar Li.

Indonesia telah mengekspor kelapa sawit ke Cina mencapai sekitar 2 juta ton. Dengan produksi yang terus meningkat dan kebutuhan yang tumbuh di Cina, maka pemerintah Indonesia bersedia menambah jumlah ekspor hingga 500 ribu ton.

Li juga mengatakan bahwa pemerintah Cina berharap ada tambahan impor untuk buah-buahan dan kopi. Ia meminta pemerintah Indonesia bisa meninjau kembali pembatasan produk buah-buahan dari Cina. Hal itu khususnya jeruk mandarin yang pernah dibatasi oleh Indonesia. Pemerintah Cina berharap agar jeruk mandarin bisa kembali leluasa untuk masuk ke Indonesia.

"Kami memastikan bahwa standar dan kualitas jeruk mandarin sesuai dengan standar dan kualitas Indonesia," ujarnya.

Selain itu, ledua negara sepakat untuk meneruskan kerja sama di berbagai bidang mulai dari peningkatan investasi, perdagangan, dan mendorong keamanan untuk menjaga stabilitas perdamaian dunia.

"Kami tentunya akan bersama-sama untuk mendorong perkembangan ekonomi dunia dan juga melindungi kebebasan perdagangan, serta memberikan kemudahan untuk perdagangan dunia," ujar Li.

Baca: Jokowi Ingin Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Cina

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement