Senin 07 May 2018 17:16 WIB

Rambu Jalan Kedubes AS di Israel Mulai Dipasang

Pembukaan kedutaan besar AS di Yerusalem akan dilakukan pekan depan.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
Rambu jalan kedutaan besar AS di Yerusalem
Foto: Jerusalem Municipality via AP
Rambu jalan kedutaan besar AS di Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sedikitnya ada tiga rambu jalan Kedutaan besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel telah dipasang di Yerusalem pada Senin (7/5). Pembukaan kedutaan tersebut akan dilakukan pada pekan depan sesuai dengan pengakuan Presiden AS Donald Trump.

Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember tahun lalu. Ia mengatakan bahwa ia melakukan yang baik pada undang-undang AS dan janji presiden, untuk mendukung penunjukan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hal itu berarti membalikkan kebijakan AS selama beberapa dekade.

Seorang saksi mengaku melihat para pekerja memasang tanda-tanda itu, dalam bahasa Inggris, Ibrani, dan Arab, di dekat lokasi gedung konsulat AS di Yerusalem selatan. Kantor itu akan diubah menjadi kedutaan ketika resmi direlokasi dari Tel Aviv pada 14 Mei.

Negara lain belum membuat kebijakan serupa. Kebijakan Trump dinilai mengesampingkan salah satu perselisihan paling sengit antara Israel dan Palestina. Pergeseran kebijakan tersebut menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa sekutu AS.

Palestina ingin negara mereka memiliki ibu kota di Yerusalem Timur, yang diambil Israel dari kontrol Yordania dalam perang 1967 dan dianeksasi dalam sebuah langkah yang tidak diakui di luar negeri.

"Langkah ini tidak hanya ilegal tetapi juga akan menggagalkan pencapaian perdamaian yang adil dan abadi antara dua negara berdaulat dan demokratis di perbatasan 1967, Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam damai dan keamanan," kata perunding Palestina Saeb Erekat dalam pernyataan.

Sementara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pusat pemerintahannya, pihaknya telah mengakui kenyataan.

"Saya juga menekankan, seperti yang dikatakan Presiden Trump pada bulan Desember, batas-batas kedaulatan Israel di Yerusalem tetap tunduk pada perundingan antara pihak-pihak, dan kami tetap berkomitmen untuk mencapai perdamaian abadi dan komprehensif yang menawarkan masa depan yang cerah bagi Israel dan Palestina," katanya.

Rambu-rambu jalan di Israel kadang-kadang menjadi sasaran vandalisme politik, dengan orang-orang Yahudi menghapus bahasa Arab atau orang Arab menghapus bahasa Ibrani. Seorang juru bicara polisi Israel berusaha memperkecil kemungkinan semacam itu untuk rambu-rambu kedutaan AS.

"Kami tidak menjaga tanda kedutaan tetapi tentu saja ada peningkatan keamanan di sekitar kedutaan yang sudah dilaksanakan," katanya. Ada juga kamera CCTV baru yang telah dipasang di daerah tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement