Selasa 08 May 2018 10:46 WIB

Menimbang Potensi Mahathir Mohamad Kembali Pimpin Malaysia

Mahathir dinilai sebagai sosok penyeimbang tokoh oposisi, Anwar Ibrahim.

Rep: Winda Destiana Putri./ Red: Nur Aini
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad
Foto: Republika/ Darmawan
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebuah rekaman video baru-baru ini tersebar menunjukkan seorang anak perempuan Melayu melihat ke arah seorang pria tua yang telah memimpin negaranya selama 22 tahun. Pada usia 92 tahun, Mahathir Mohamad mengatakan kepada anak tersebut bahwa dirinya sudah terlalu tua untuk memimpin kembali.

"Waktu saya tidak banyak tersisa. Saya harus menyelesaikan pembangunan negara ini," kata dia dengan mata berkaca-kaca dilansir laman BBC.

Kemunculan Mahathir dalam pemilihan umum menjadi semarak karena aliansi oposisi yang meningkat. Tanpa dia, persaingan menjadi tidak seimbang. Terlebih ketika penahanan Anwar Ibrahim terjadi karena kasus pelecehan seksual. Mahathir, yang selama 18 tahun merupakan musuh bebuyutan Anwar Ibrahim, dianggap sebagai satu-satunya yang bisa menyamai kecerdikan dan kharismanya.

Keduanya selalu berbeda pendapat. Contohnya dalam menangani krisis keuangan yang melanda kawasan Asia Timur pada 1997. Anwar berpendapat pemerintah tidak sanggup lagi mendukung perusahaan-perusahaan milik negara, sementara Mahathir berharap perusahan milik negara bisa membawa kesejahteraan bagi etnik Melayu.

Tak lama, Anwar pun dipecat dan kemudian membangun kelompok oposisi. Setelah 18 hari berkampanye dia justru didakwa atas kasus sodomi yang selalu dibantahnya. Akhirnya, Mahathir berpendapat bahwa Anwar tidak pantas memimpin negara.

Pada sebuah pidato belum lama ini, ia semakin menujukkan akan menyingkirkan Najib dan mempertimbangkan Anwar untuk menggantikan posisinya. Ia menyampaikan pidato yang jenaka namun tetap mengganggu reputasi Perdana Menteri dengan dakwaan korupsi dan penyalahgunaan sumber daya.

"Saya minta maaf kepada semua orang bahwa saya yang mengangkat Najib, satu kesalahan terbesar dalam hidup saya. Saya ingin memperbaiki kesalahan itu."

Para pendukung oposisi selama beberapa tahun sudah mengeluhkan bahwa pemilu selalu dicurangi sehingga sulit berpeluang untuk menang. Enam calon oposisi sudah dinyatakan tidak memenuhi syarat karena alasan teknis.

Pemerintah menepis ungkapan pembelotan Mahathir ke oposisi sebagai upaya yang tidak berguna. Dalam pidatonya Najib menuduh mantan orang nomor satu Malaysia itu digunakan oleh DPA untuk memecah belah komunitas Melayu.

"Dia merupakan perdana menteri selama 22 tahun. Dia memiliki pengaruh besar atas warga Malaysia. Namun kita memilih pemerintah untuk 30 tahun mendatang, kita tidak ingin membalikkan jam, kembali ke masa represi dan kronisme yang kapitalis."

Mahathir saat ini fokus pada pemberantasan korupsi dan penyalahgunaan sejumlah besar dana. Sekitar 700 juta dolar AS ditransfer ke rekening pribadi Najib, yang menegaskan berasal dari sumbangan dari pangeran Arab Saudi.

Mahathir mengatakan kepada orang Malaysia adalah penakut yang tidak suka menantang pihak berwenang. Jika Pakatan Harapan berhasil mencatat sejarah dengan mengakhiri monopoli UMNO, maka Mahathir Mohamad akan menjadi perdana menteri pada saat dia mendekati ulang tahun yang ke-93.

Sebaliknya, Anwar Ibrahim, yang pernah dipenjarakannya dan selama bertahun-tahun menjadi saingan sengitnya, akan dimaafkan dan meneruskan kepemimpinannya. Apakah itu artinya politisi yang sudah terkenal ke penjuru dunia itu akan pensiun untuk selamanya? Tak ada satupun orang di Malaysia yang bisa memastikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement