Kamis 10 May 2018 13:32 WIB

Indonesia Sesalkan AS Mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran

Sekjen PBB mendesak negara-negara lain mematuhi komitmen kesepakatan nuklir Iran

Proyek reaktor nuklir Arak di Iran.
Foto: Reuters/ISNA/Hamid Forootan/Files
Proyek reaktor nuklir Arak di Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyesalkan langkah Amerika Serikat (AS) yang telah mundur dari kesepakatan tentang senjata nuklir antara Iran dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman, atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Hal itu disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Kamis (10/5).

JCPOA merupakan sebuah capaian penting diplomasi yang dapat berperan dalam mendorong non-proliferasi senjata nuklir dan penciptaan perdamaian serta stabilitas di kawasan dan dunia. Pemerintah Indonesia mengharapkan negara pihak JCPOA lainnya tetap menghormati komitmennya dan meminta masyarakat internasional untuk terus mendukung perjanjian tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak pihak-pihak lain yang masih berkomitmen pada kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) tetap mematuhi komitmen mereka setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan AS menarik diri.

Sekjen PBB Guterres mengatakan dalam pernyataanyan bahwa ia sangat prihatin atas keputusan Presiden AS Donald Trump. "Penting bahwa semua keprihatinan menyangkut penerapan rencana itu disampaikan melalui mekanisme yang telah dibentuk dalam JCPOA. Masalah-masalah yang tidak terkait langsung dengan JCPOA harus disampaikan tanpa prasangka untuk menjaga kesepakatan dan pencapaiannya," kata Guterres.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement