Sabtu 12 May 2018 10:31 WIB

Najib Ungkap Tujuannya ke Jakarta Setelah Pemilu Malaysia

Najib ingin berlibur bersama keluarga.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
Ketua Barisan Nasional (BN) Dato Seri Najib Razak dikerubuti wartawan seusai melakukan jumpa pers mengenai hasil Pemilihan Umum Ke-14 yang dimenangkan Koalisi Pakatan Harapan (PH), di Gedung PWTC, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (10/5).
Foto: Antara/Agus Setiawan
Ketua Barisan Nasional (BN) Dato Seri Najib Razak dikerubuti wartawan seusai melakukan jumpa pers mengenai hasil Pemilihan Umum Ke-14 yang dimenangkan Koalisi Pakatan Harapan (PH), di Gedung PWTC, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak mengaku bahwa ia hanya ingin rehat dan menikmati liburan bersama keluarga. Hal itu ia katakan setelah muncul laporan bahwa namanya berada dalam manifes penerbangan jet pribadi yang dijadwalkan berangkat ke Jakarta pada Sabtu (12/5) pagi.

"Setelah lebih dari empat dekade dalam politik dan kampanye pemilihan baru-baru ini, yang sangat disesalkan saya pribadi dan mungkin yang paling intens dalam sejarah Malaysia, saya akan mengambil istirahat sejenak untuk menghabiskan waktu bersama keluarga saya yang belum saya lihat cukup dalam beberapa tahun terakhir," kata Najib dalam cicitannya di Twitter.

Politisi berusia 64 tahun itu kalah dalam pemilihan umum pada Rabu (9/5) oleh mantan perdana menteri Mahathir Muhammad. Kini Mahathir telah dilantik menjadi perdana menteri ketujuh Malaysia dan menjadi perdana menteri tertua.

Mahathir berjanji akan menyelidiki skandal korupsi multi-miliar dolar AS di dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB), yang didirikan oleh Najib. Najib secara konsisten membantah melakukan kesalahan sehubungan dengan 1MDB.

The Wall Street Journal, mengutip orang-orang yang dekat dengan Mahathir, dilaporkan sebelumnya pada Sabtu (12/5) bahwa Najib akan dicegah meninggalkan negara itu. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan itu.

Manifes jet, yang dijadwalkan terbang dari bandara dekat Kuala Lumpur ke ibu kota Indonesia pada pukul 10.00 WIB itu menamai Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, sebagai penumpang. Hal itu diungkapkan oleh dua sumber dan dua laporan media sebelumnya.

Sebuah sumber di pemerintahan Mahathir mengatakan bahwa Najib akan berlibur. Malaysiakini, sebuah portal berita, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang dekat dengan Najib. Sumber itu mengatakan bahwa Najib akan beristirahat selama dua hari di Indonesia.

Mahathir yang sebelumnya telah menjadi perdana menteri selama 22 tahun itu adalah mentor Najib. Lalu ia berbalik menentang Najib karena skanda 1MDB, dan memimpin oposisi dalam pemilihan umum pekan ini.

Dalam cicitan lainnya, Najib berdoa agar Malaysia kembali bersatu setelah periode yang memecah belah selama ini. "Saya minta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan, dan saya berterima kasih kepada Anda, para rakyat, atas kesempatan untuk memimpin bangsa kita yang besar," ujar Najib.

Najib mungkin paling diingat atas skandal 1MDB, karena dia memimpin dewan penasihat sampai 2016. Berita skandal tersebut menyeruak pada 2015. Sekitar 700 juta dolar AS yang diduga dicuri dari 1MDB telah masuk ke rekening bank pribadinya.

Dia membantah melakukan kesalahan dan diperkuat oleh jaksa agung Malaysia. Bahkan ketika otoritas Amerika Serikat (AS) menuduh bahwa lebih dari 4,5 miliar dolar AS dicuri seorang investor yang dekat dengan Najib dan keluarganya, jaksa agung itu tetap berpegang pada pendiriannya.

Jaksa Agung AS Jeff Sessions menyebut skandal 1MDB sebagai korupsi terburuk. Dana di perusahaan tersebut merupakan subyek investigasi pencucian uang di setidaknya enam negara, termasuk Swiss, Singapura, dan AS.

Departemen Kehakiman AS dalam gugatan perdata mengindikasikan hampir 30 juta dolar AS digunakan untuk membeli perhiasan untuk istri perdana menteri, Rosma. Perhiasan tersebut termasuk berlian merah muda 22 karat yang langka yang ditempatkan dalam sebuah kalung.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement