REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--- Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, dalam prinsipnya ketua partai yang kalah dalam pemilihan memiliki kewajiban moral untuk mengundurkan diri. Partai harus menjadikan kekalahan sebagai bahan memperbaiki diri.
"Dan ini harus diterima oleh orang tersebut," kata Najib seperti dilansir The Star, Ahad (13/5).
Najib pun menyatakan telah mengundurkan diri sebagai ketua koalisi Barisan Nasional (BN) dan presiden United Malays National Organisation (UMNO).
Pengunduruan diri Najib ini sebagai bentuk tanggung jawabnya atas kekalahan BN pada pemilu Malaysia pekan lalu.
"Melihat bahwa UMNO dan BN menghadapi kekalahan berat, saya, sebagai presiden UMNO dan ketua BN, telah mengambil keputusan untuk segera mengundurkan diri dari jabatan saya," kata Najib.
Najib mengumumkan keputusannya setelah diaadakannya rapat biro politik UMNO. Posisi Najib di UMNO digantikan oleh Ahmad Zahid Hamidi. Najib mengatakan dia akan tetap berada di partai dan terus mendukungnya.
Dia mendesak anggota partai untuk memberikan dukungan penuh, kerja sama, dan kepercayaan mereka kepada kepemimpinan baru. "Saya percaya kontribusi UMNO dan BN ke negara itu selama 60 tahun terakhir sangat besar," tambahnya.
Menurut Najib, partai merasa sedih dengan kekalahan yang terjadi. Tetapi sebagai pihak yang memegang prinsip demokrasi, partai akan menerima hasil tersebut dengan hati terbuka.
Najib juga mengklaim kekalahan BN karena persepsi publik. "Ini lebih merupakan masalah persepsi daripada kenyataan, mereka yang memenangkan perang terhadap persepsi, mendapat dukungan rakyat," katanya.