REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Polisi Malaysia akan memeriksa rekaman kamera pengawas atau CCTV yang ada di apartemen mewah milik mantan perdana menteri Najib Razak. Kepala polisi Kuala Lumpur Mazlan Lazim mengatakan pemeriksaan ini diperlukan untuk analisis forensik.
Ia menegaskan, operasi penyelidikan polisi di apartemen Najib yang dilakukan pada Sabtu (12/5) ini bukan merupakan aksi penggerebekan. "Anda tidak bisa menyebutnya penggerebekan," kata Mazlan.
Polisi mendatangi apartemen Najib setelah Perdana Menteri baru Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan dia telah mencekal Najib dan keluarganya untuk meninggalkan Malaysia. Pencekalan ini berhubungan dengan kasus korupsi dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang melibatkan Najib.
Kebencian publik terhadap skandal korupsi Najib dianggap sebagai salah satu alasan di balik kekalahan yang tak terduga dari koalisi Barisan Nasional (BN) pimpinan Najib dalam pemilihan umum Malaysia pada Rabu (9/5) lalu. Najib secara konsisten membantah telah melakukan kesalahan.
Menurut pantauan Reuters, sekitar 20 petugas polisi memasuki lobi berlantai marmer di blok apartemen Pavilion Residences tempat tinggal Najib di Kuala Lumpur. Mereka didampingi oleh puluhan petugas penegak hukum berpakaian preman.
Personel keamanan gedung juga terlihat bersikap kooperatif. Gedung apartemen itu diketahui dimiliki oleh Desmond Lim, seorang pengusaha Malaysia yang kaya dan pendukung Najib.
"Kami sedang mencari dokumen pemerintah yang mungkin telah diambil secara ilegal. Pemerintah khawatir dokumen itu sensitif dan penting, dan bisa dibawa ke luar negeri," kata seorang petugas polisi senior, yang meminta namanya tidak disebutkan karena ia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.
Sebelumnya, petugas kepolisian setempat mengatakan, mereka telah menerima laporan sebuah kendaraan berlogo pemerintah telah mengirim lusinan kotak ke apartemen Najib. Kotak-kotak itu berisi tas-tas mewah yang diduga dikirim untuk istri Najib, Rosmah Mansor.
Pelapor adalah dua pemimpin sayap pemuda dari Partai Bersatu pimpinan Mahathir. Mereka mengatakan, 50 tas merk Birkin dibawa oleh kendaraan tersebut ke Pavilion Residences pada Kamis (10/5) malam, dan ditujukan kepada Rosmah Mansor sebagai penerima barang.
Tas-tas Birkin tersebut diperkirakan bernilai 200 ribu dolar AS. Petugas polisi hanya mengkonfirmasi adanya anggota keluarga Najib yang telah tinggal di kompleks apartemen itu ketika Reuters bertanya apakah Rosmah telah tinggal di sana.