Senin 14 May 2018 09:23 WIB

Erdogan Kunjungi Inggris

Erdogan dijadwalkan bertemu dengan Ratu Elizabeth II

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nidia Zuraya
Recep Tayyip Erdogan
Foto: EPA
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memulai kunjungannya ke Inggris selama tiga hari pada Ahad (13/5) waktu setempat. Ia memuji Inggris tidak hanya sebagai sekutu dan mitra strategis, tetapi juga teman sejati.

Pemimpin Turki itu dijadwalkan bertemu Ratu Elizabeth II dan Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Selasa (15/5). Saat berbicara di sebuah forum tentang hubungan Inggris dan Turki, Erdogan mencatat peristiwa pada Juli 2016.

Pada waktu itu ia dikudeta, namun gagal, dan Inggris dengan segera mengutuk kudeta tersebut. "Kami tidak akan pernah melupakan solidaritas ini," ujar Erdogan.

Presiden Turki itu mengatakan kerja sama bilateral antara kedua negara telah berkembang. Kerja sama itu terutama sejak referendum yang mengubah sistem pemerintahan Turki menjadi presiden eksekutif dan membuka jalan bagi keberangkatan Inggris dari Uni Eropa.

Ikatan yang dalam paling jelas dalam perdagangan, kata Erdogan, dengan tujuan bersama meningkatkan volume perdagangan dari 16 miliar dolar AS menjadi 20 miliar dolar AS. Selain itu juga perjanjian perdagangan bebas potensial dalam hal pekerjaan antara keduanya.

Dia mengutip kerja sama Inggris-Turki di industri pertahanan sebagai contoh untuk lebih banyak usaha baru. "Kami ingin melanjutkan hubungan ekonomi kami sebagai pemerintah Turki dan Inggris tanpa gangguan setelah Brexit," kata Erdogan sebelum meninggalkan Istanbul untuk pergi ke London, pada Ahad pagi waktu setempat.

Erdogan juga mengatakan dia juga akan membahas masalah regional dan internasional dengan May. Topik yang dibahas termasuk perkembangan terbaru di Siprus, di mana Turki dan Inggris bertindak sebagai penjamin, dan "rencana aksi bersama" untuk Timur Tengah, terutama Suriah, Irak dan Iran.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement