Selasa 15 May 2018 00:53 WIB

Imam Al-Azhar Kecam Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem

Sheikh Ahmed al-Tayeb menilai langkah itu menentang perasaan 1,5 miliar muslim dunia.

Suasana kota yerusalem
Foto: Al Jazeera.com
Suasana kota yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Imam masjid al-Azhar Mesir Sheikh Ahmed al-Tayeb mengecam langkah Washington memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerusalem dari Tel Aviv. Langkah itu menurut Sheikh Ahmed menentang perasaan dari 1,5 miliar muslim di dunia.

Seperti dilansir Reuters, Senin (14/5), pemimpin Israel dan perutusan AS, termasuk Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan putri Presiden Donald Trump serta menantu laki-lakinya, Ivanka Trump dan Jared Kushner, menghadiri acara menandai pembukaan gedung kedutaan baru pada Senin tersebut.

Pembukaan itu bertepatan dengan peringatan 70 tahun pendirian Israel, yang disebut orang Palestina sebagai Nakba atau malapetaka.

Pemilihan waktu untuk pemindahan kedutaan besar AS menunjukkan preferensi "terhadap logika arogansi dan kekuasaan dengan mengorbankan nilai keadilan, yang membuat dunia jauh dari stabilitas dan perdamaian," kata Sheikh Ahmed al-Tayeb dalam pernyataan Senin.

Dia mengatakan langkah tersebut menentang perasaan 1,5 miliar muslim di seluruh dunia. Al-Tayeb pun menyeru warga dan lembaga sipil mengambil semua tindakan damai untuk mengungkapkan penolakan terhadap sikap negara yang memihak kelompok Zionis dengan mengorbankan hak Arab Palestina tersebut.

Sementara itu, laporan terbaru pada Senin (14/5) menyebutkan 52 warga Palestina terbunuh saat aksi protes menentang peresmian Kedubes AS di Yerusalem. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, puluhan warga Palestina itu meninggal dunia setelah ditembaki oleh pasukan Israel di sebelah timur perbatasan Israel-Palestina di Jalur Gaza. Korban meninggal termasuk enam anak-anak, berusia di bawah 18 tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement