REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana menteri baru Malaysia Mahathir Mohamad pada Selasa (15/5) mengatakan akan tetap menjabat selama satu atau dua tahun. Anwar Ibrahim, yang dipenjara dan akan dibebaskan pada Rabu (16/5) akan menggantikannya.
Mahathir, 92 tahun, mengatakan bahwa 'dalam waktu singkat', pemerintah dapat memerkarakan pendahulunya, Najib Razak, yang dirundung skandal miliaran dolar AS pada dana negara di 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Persekutuan empat partai pimpinan Mahathir dan Anwar menang pemilihan umum pada pekan lalu, mengalahkan koalisi Barisan Nasional, yang berkuasa untuk pertama kali dalam sejarah negara Asia Tenggara itu.
Mahathir dilantik menjadi perdana menteri pada Kamis, menjadikannya pemimpin tertua di dunia, yang dipilih secara demokratis. "Dalam tahap awal, mungkin berlangsung satu atau dua tahun, saya akan menjadi perdana menteri," kata Mahathir, berbicara melalui tautan video langsung dari Kualalumpur ke konferensi pemimpin eksekutif 'Wall Street Journal' di Tokyo.
"Saya akan memainkan peranan dasar bahkan ketika saya mengundurkan diri," katanya.
Dewan pengampunan di ibu kota Malaysia akan bertemu pada Rabu untuk membahas pembebasan Anwar dan Mahathir mengatakan dia akan dibebaskan pada hari yang sama. Anwar, 70 tahun, menjalani hukuman penjara lima tahun kedua untuk sodomi. Dia dan pendukungnya mengatakan tuduhan itu bermotif politik.
Pengampunan kerajaan akan menghentikan hukuman Anwar dan membuatnya memenuhi syarat untuk secara aktif berpartisipasi dalam politik. Dia telah dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan pulih dari operasi bahu.
Selama kampanye, Mahathir, yang menjadi perdana menteri selama 22 tahun dalam tugas sebelumnya dari 1981, berjanji untuk mundur dan menjadikan Anwar perdana menteri begitu dia diampuni. Tetapi, ada perbedaan antara keduanya mengenai pembentukan kabinet, dan Mahathir menjelaskan pada Selasa bahwa dia yang bertanggungjawab.
"Saya mengharapkan dia untuk memainkan peran yang sama dengan para pemimpin dari tiga partai lainnya. Tidak akan ada kekuatan khusus yang diberikan, kecuali diberikan kepada menteri atau wakil menteri atau wakil perdana menteri," kata Mahathir.
Dia menambahkan bahwa ia akan membuat keputusan akhir tentang jabatan kabinet. The Wall Street Journal mengutip komentar audio dari Anwar yang mengatakan Mahathir harus diberikan waktu untuk mencapai tujuannya.
"Saya tidak terburu-buru," kata Anwar.