REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ribuan warga Prancis, Rabu (16/5) malam waktu setempat, menggelar demonstrasi di Trocadero Square, Paris. Mereka menyuarakan protes dan penentangan terhadap serangan Israel di perbatasan Jalur Gaza yang menewaskan puluhan warga Palestina.
Dalam askinya, massa meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika Serikat (AS) dan anti-Israel. Mereka pun mengacungkan plakat bertuliskan "Israel Teroris" dan "Hentikan Pembantaian Israel".
Para demonstran juga menyuarakan pembelaan terhadap Palestina. "Keadilan dan Kebebasan untuk Palestina" serta "Kebebasan untuk Palestina" adalah pesan yang ditulis dan dijunjung oleh para peserta aksi.
Pada kesempatan itu massa mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron segera menjatuhkan sanksi kepada Israel. Politisi ultrakiri Prancis Jean-Luc Melenchon telah menyuarakan hal serupa sebelumnya.
"Prancis harus mengutuk pembantaian di Gaza. Duta besar Israel untuk Prancis harus dipanggil ke (Istana) Elysee untuk menjelaskan sendiri. Kedamaian mati di bawah pukulan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu," ujarnya, dikutip laman Anadolu Agency.
Baca: Yordania Desak UE Akui Yerusalem Timur Ibu Kota Palestina
Sedikitnya 62 warga Palestina telah tewas dan 2.500 lainnya luka-luka akibat diserang pasukan keamanan Israel ketika berdemonstrasi perbatasan Gaza-Israel pada Senin (14/5). Ribuan warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza melakukan demonstrasi dalam rangka menentang pembukaan Kedubes AS di Yerusalem.
Seorang warga Palestina membawa ketapel pada peringatan 70 tahun hari Nakba (hari di mana warga Palestina diusir secara besar-besaran oleh Israel) di Ramallah, Tepi Barat Palestina, Selasa (15/5)
Dalam aksi tersebut, massa pun menyuarakan tentang pengembalian hak para pengungsi Palestina untuk pulang ke desanya yang direbut dan diduduki Israel pasca-Perang Arab-Israel tahun 1948.
Macron telah menghubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas terkait eskalasi di perbatasan Jalur Gaza. Ia mengucapkan belasungkawa kepada Abbas atas tewasnya puluhan warga Palestina di sana. Macron pun mengatakan akan berkomunikasi dengan Netanyahu guna membahas persoalan tersebut.
Baca: Palestina Tarik Dubesnya dari Empat Negara Eropa