REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Polisi Malaysia menyita 284 tas desainer, termasuk tas Hermes Birkin, serta 72 koper yang berisi uang tunai, perhiasan, dan barang berharga lainnya sebagai bagian dari korupsi dan investigasi pencucian uang atas mantan perdana menteri Najib Razak.
Kepala Kepolisian urusan kejahatan komersial Amar Singh mengatakan, barang-barang berharga itu disita dalam penggeledahan yang dimulai pada Kamis malam di apartemen-apartemen yang terkait dengan Najib di sebuah properti kelas atas di Kuala Lumpur.
Singh mengatakan, penyitaan adalah bagian dari penyelidikan skandal korupsi di dana negara 1MDB, yang juga sedang diselidiki oleh Amerika Serikat (AS) dan negara lain. Penyelidik AS mengatakan, rekan-rekan Najib mencuri dan mencuci 4,5 miliar dolar AS dari dana tersebut, beberapa di antaranya jatuh di rekening bank Najib, dan 30,6 juta dolar AS digunakan untuk membeli kalung berlian merah muda untuk istrinya.
Najib, yang koalisinya digulingkan dalam kekalahan pemilu yang menakjubkan pekan lalu, membantah melakukan kesalahan.
Photo: Polisi bersiap memuat barang-barang sitaan ke dalam sebuah truk di Kuala Lumpur, 18 Mei 2018. Polisi Malaysia menyita ratusan tas desainer dan lusinan koper berisi uang, perhiasan dan barang berharga lain sebagai bagian dari penyelidikan korupsi dan pencucian uang atas mantan Perdana Menteri Najib Razak. (AP)
Stasiun-stasiun televisi menunjukkan rekaman polisi mengangkut kotak-kotak oranye yang berisi tas dan koper dengan berbagai ukuran dari properti. Singh mengatakan, penyitaan tersebut termasuk tas Hermes Birkin, uang tunai dalam berbagai mata uang, jam tangan dan "sejumlah besar" perhiasan.
Istri Najib, Rosmah Mansor, dikenal di Malaysia karena kesukaannya pada tas Hermes Birkin yang harganya bisa mencapai 16 ribu dolar AS hingga lebih dari 266 ribu dolar AS. Singh menolak untuk mengatakan siapa pemilik apartemen, tetapi mengatakan, "Pencarian dilakukan sehubungan dengan penyelidikan kami untuk 1MDB."
Dia mengatakan, polisi juga melakukan penggerebekan serentak di beberapa lokasi lain, termasuk rumah keluarga Najib, bekas kantornya sebagai perdana menteri, dan tempat tinggal resmi.
"Dokumen yang terkait dengan 1MDB disita dari kantor dan polisi masih berusaha membuka brankas di rumah Najib," katanya.
Mahathir membuka kembali penyelidikan korupsi
Singh menolak untuk mengatakan apakah penyitaan itu cukup untuk mendakwa Najib, dengan mengatakan pencarian bukti masih berlangsung. Perdana Menteri baru Mahathir Mohamad, yang memimpin aliansi oposisi untuk kemenangan dalam pemilu 9 Mei yang mengakhiri pemerintahan koalisi Najib 60 tahun, membuka kembali penyelidikan atas 1MDB.
Dr Mahathir, 92, mengatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan skala kesalahan oleh pemerintahan Najib lebih serius daripada yang diperkirakan. Ia mengatakan, penangkapan akan dilakukan ketika ada bukti, dan "tidak ada kesepakatan" dengan Najib.
Dr Mahathir adalah perdana menteri selama 22 tahun hingga 2003, tetapi kembali ke politik di tengah kemarahan atas skandal 1MDB. Polisi menghabiskan 20 jam menggeledah rumah Najib. Pengacaranya mengatakan, barang-barang seperti tas dan pakaian dibawa pergi.
Beberapa mobil polisi tiba di rumah Najib pagi ini, memicu spekulasi penangkapannya mungkin sudah dekat. Najib dan istrinya dilarang bepergian ke luar negeri.
Dr Mahathir mengatakan, pemerintah akan berusaha untuk mengambil miliaran dolar yang dicuci dari 1MDB untuk membayar kembali utang pemerintah yang telah menumpuk selama bertahun-tahun.
Pemerintah juga mengatakan kepada Jaksa Agung saat ini, yang membersihkan Najib dari kesalahan pada tahun 2016, untuk cuti, dan telah membebastugaskan kepala perbendaharaan negara yang juga ketua 1MDB.
Pemerintah membentuk komite lima anggota, termasuk mantan jaksa agung dan penasihat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia, untuk menangani kasus 1MDB.
Polisi menggeledah kediaman mantan perdana menteri Najib Razak (Photo: AP) (ABC News)