REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Setidaknya delapan orang tewas dalam penembakan pada Jumat (18/5) pagi waktu setempat di Santa Fe High School, Santa Fe, Texas. Seorang tersangka telah ditahan.
Selain korban tewas, beberapa juga menjadi korban luka termasuk satu petugas polisi. Dia mengatakan, petugas yang terluka bekerja sebagai petugas sumber daya sekolah di Santa Fe.
Komisaris Galveston County Joe Giusti dilansir dari The New York Times mengatakan, pria bersenjata tersebut melepaskan tembakan di dalam sekolah sekitar pukul 7.45 saat pelajaran akan dimulai. Namun pria bersenjata itu tidak terluka. Seorang siswa mengatakan, ada pria bersenjata memasuki kelas seninya dengan senapan dan mulai menembaki para siswa.
"Seorang siswa terkena di kaki sebelum kami mulai berlari," katanya.
Pejabat dari University of Texas Medical Branch di Galveston mengatakan, mereka telah menerima setidaknya tiga pasien. Satu orang dewasa sedang dioperasi, satu pasien dewasa lainnya di ruang gawat darurat dan satu korban yang lebih muda dirawat di rumah sakit.
Pengamanan pun dilakukan terhadap gedung dan para siswa yang ada. Mobil polisi juga menutup jalan raya negara bagian di sebuah kota pedesaan antara Houston dan Galveston.
Sebelumnya, seorang warga setempat Billie Sheumack (68 tahun) tengah berada di halaman belakang rumahnya ketika mendengar suara seperti beberapa petasan. Suara itu pun diikuti dengan adanya suara ambulans dan mobil pemadam kebakaran.
"Itu tidak terdengar jelas, jadi saya pergi ke depan," katanya.
Di sana, dia melihat anak-anak dari sekolah menengah berlari ketakutan, memegangi telepon mereka sambil menyusuri jalan. Seorang tetangga memberi tahu Scheumack beberapa anak telah ditembak.
"Di kota kecil ini, Anda tidak akan berpikir hal seperti ini bisa terjadi," kata dia.
Trump pun menanggapi penembakan itu dalam cicitannya. "Laporan awal tidak terlihat bagus. Tuhan memberkati semua!" katanya.