REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengenang 20 tahun reformasi yang terjadi di Malaysia dan Indonesia bersama Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.
"Kita banyak menimba pengalaman (reformasi) dari Indonesia," kata Anwar dalam lawatan pribadinya di kediaman BJ Habibie di kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Selatan, Ahad (20/5).
Ia menyebut, reformasi adalah agenda dan bahasa inklusif yang cocok diterapkan di Malaysia. Sebab, negara itu terdiri dari mayoritas Muslim dengan beragam etnis dari Melayu, Cina, dan India.
Terkait kebebasannya dari hukuman penjara, Anwar membantah hal itu lantaran kedekatan dengan perdana menteri terpilih Mahathir bin Muhammad maupun agenda politik negaranya. Namun, ia tak secara spesifik membantah tudingan tersebut.
"Tak benar. Kita bukan soal menang pemilu," ujar dia.
Ia mengatakan, kemenangan Mahathir bin Muhammad akan diterjemahkan lewat agenda spesifik, seperti, badan kehakiman yang bebas, media yang bebas, serta program ekonomi yang mengurangi kesenjangan serta menghapus kemiskinan.
Ia menyindir banyak tokoh politik menjanjikan penghapusan kemiskinan. Namun, menurut dia, faktanya justru orang-orang miskin yang terhapus. "Sejak itu, saya ingatkan teman di kabinet Mahathir (soal penepatan janji kampanye)," ujar dia.
Usai bebas, Anwar mengaku tak minta jabatan dalam kabinet Mahathir bin Muhammad. Ia ingin bergerak jadi "anak Malaysia" yang turut melanjutkan dan melaksanakan agenda reformasi.
"Seperti ungkapan Presiden Soekarno, jangan sampai sudah di jabatan emas kemerdekaan, lalu janji diabaikan," kata Anwar.
Mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengunjungi Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie di kediamannya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad (20/5).
Dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, kedatangan Anwar tepat saat momen 20 tahun Reformasi Indonesia. "Hari ini saya ke Jakarta atas undangan mantan Presiden Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, sempena (peringatan) sambutan ulang tahun ke-20 Reformasi Indonesia," kata dia.