Selasa 22 May 2018 02:10 WIB

Gary Quinlan Resmi Jadi Dubes Australia untuk Indonesia

Quinlan menggantikan Paul Grigson.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Gary Quinlan, Dubes Australia untuk Indonesia
Foto: Republika/Idealisa Masyrafina
Gary Quinlan, Dubes Australia untuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan AO telah resmi ditugaskan di Indonesia pada April 2018. Namun, ia baru menginjak Indonesia pada pekan lalu. Quinlan merupakan pengganti Dubes Australia Paul Grigson.

"Tentunya pada periode saya Australia ingin terus melanjutkan hubungan baik dengan Indonesia," ujar Gary Quinlan dalam buka bersama media di kediaman Dubes Australia di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/5).

Dalam pernyataan resminya Quinlan menegaskan, hubungan Australia dengan Indonesia adalah salah satu kemitraan terpenting Australia. Hal ini didukung oleh kerangka kerja yang luas dari hubungan strategis, keamanan, ekonomi dan hubungan antar manusia. 

"Bersama-sama kami berkontribusi pada forum regional dan global, mengelola batas maritim terpanjang di dunia, dan memerangi terorisme dan kejahatan transnasional," kata Quinlan.

Perdagangan dua arah antara Indonesia dan Australia mencapai 16,4 miliar dolar AS pada 2016-2017. Australia, kata Quinlan, memprioritaskan finalisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia untuk meningkatkan peluang ekonomi.

Kerja sama pendidikan akan tetap menjadi elemen penting dari hubungan bilateral masa depan kedua negara. Sekitar 18 ribu orang Indonesia saat ini belajar di Australia, termasuk, 1.000 di bawah program Beasiswa Australia Awards. Selama lima tahun pertama Rencana New Colombo, 5.300 warga Australia akan belajar dan melakukan penempatan kerja di Indonesia.

Sebelum ditugaskan di Jakarta, Quinlan pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) dan Pejabat Senior Australia untuk ASEAN dan KTT Asia Timur. Dia merupakan kepala negosiatorAustraliauntuk urusan perbatasan maritim dengan Timor-Leste.

Quinlan juga pernah menjabat sebagai Penasihat Utama Perdana Menteri untuk Urusan Luar Negeri, Pertahanan dan Keamanan Nasional, dan pernah menduduki posisi senior di DFAT yang bertanggungjawab untuk Asia Utara, Amerika, dan Eropa.

Selain itu, ia juga pernah berkarir sebagai Duta Besar dan Perwakilan Tetap untuk PBB, New York; Perwakilan Australia untuk, dan Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa; Wakil Duta Besar, Kedutaan Besar Australia, Washington dan Duta BesarAustralia untuk Singapura.

Quinlan memiliki gelar Sarjana Muda untuk Seni (Kehormatan) dan Doktor Kehormatan untuk Sastra dari Universitas Newcastle.

"Saya berterima kasih pada Duta Besar Paul Grigson atas kontribusinya untuk memajukan kepentingan Australia di Indonesia sejak 2015," ujar Quinlan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement