REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Lebih dari 60 orang tewas akibat gelombang panas terik yang melanda Karachi, Pakistan, dalam tiga hari terakhir. Badan meteorologi Pakistan memprediksi gelombang panas masih akan berlanjut hingga tiga hari mendatang.
Edhi, salah satu organisasi nonpemerintah terbesar di Pakistan mengatakan, sebagian besar korban tewas berada di dua distrik utama di Karachi, yakni Korangi dan Landhi. Adapun korban tewas sebagian besar adalah buruh yang tak mampu lagi menahan sengatan gelombang panas.
"Sayangnya mayoritas unit industri tidak memiliki fasilitas pendinginan yang tepat, yang telah meningkatkan risiko lebih banyak korban jika gelombang panas yang sedang berlangsung terus berlanjut," ujar Kepala Edhi Faisal Edhi pada Senin, dikutip laman Anadolu Agency.
Faisal mengatakan, selain buruh, beberapa wanita turut menjadi korban tewas akibat gelombang panas. "Kebanyakan korban meninggal di rumah sakit ketika mereka tidak bisa mendapatkan bantuan medis pada waktunya," kata dia.
Suhu di Karachi, pada Senin (21/5), menyentuh 43 derajat celsius. Suhu ini diperkirakan akan bertahan hingga tiga hari mendatang.
Pada 2015, Pakistan pernah dilanda gelombang panas yang cukup hebat. Lebih dari 1.400 orang dilaporkan tewas. Sebagian besar korban tewas berada di Karachi.