REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pejabat tinggi militer Iran menyebut para pemimpin Amerika Serikat tidak setia dan kejam, Rabu (23/5). Mereka mengatakan kepada parlemen Teheran tidak akan tunduk pada tekanan Washington untuk membatasi kegiatan militernya.
"Angkatan bersenjata Iran kini, insya Allah, lebih siap dari sebelumnya dan tidak akan menunggu izin atau persetujuan dari kekuatan apa pun untuk mengembangkan kemampuan pertahanan," kata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri seperti dikutip kantor berita negara IRNA.
Baca juga: Bahrain dan UEA Dukung Sanksi Terhadap Iran
Pernyataan itu muncul dua hari setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Washington akan menerapkan sanksi terkuat dalam sejarah jika Teheran tidak membatasi pengaruh kawasannya dan membatasi program peluru kendalinya. Dua pekan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran, yang mencabut sanksi terhadap Republik Islam tersebut sebagai ganti pengekangan program nuklirnya.
Bagheri, Pemimpin Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, menyebut para pemimpin AS "tidak setia, kejam, penjahat, terkucil, marah, korup, dan dibayar rezim Zionis", dan mengatakan Washington tidak memiliki keberanian melakukan bentrokan militer dengan Teheran, demikian IRNA.