Jumat 25 May 2018 04:30 WIB

KPK Malaysia Korek Informasi Korupsi 1MDB

Whistleblower kasus 1MDB juga datang ke markas MACC sebelum Najib diperiksa

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Budi Raharjo
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memberikan keterangan kepada wartawan seusai diperiksa Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM) di Putrajaya, Malaysia, Selasa (22/5).
Foto: Antara/Agus Setiawan
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memberikan keterangan kepada wartawan seusai diperiksa Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM) di Putrajaya, Malaysia, Selasa (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID,PUTRAJAYA -- Seorang whistleblower yang pertama kali mengungkapkan kasus skandal korupsi perusahaan investasi negara Malaysia 1MDB juga hadir di markas Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC) pada Kamis (24/5). Hari ini adalah sesi kedua dalam pemanggilan terhadapnya oleh MACC dalam rangka menginterogasi keterlibatannya dalam kasus tersebut.

MACC, lembaga antirasuah seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini juga dilaporkan bertemu dengan whistleblower tersebut. Jurnalis yang berada di lokasi melihatnya berada di lobi setengah jam sebelum mantan perdana menteri Najib Razak tiba.

Whistleblower itu adalah Xavier Justo, seorang berkebangsaan Swiss. Mahathir sebelumnya telah bertemu dengan Justo pada hari Ahad (20/5). Ia menemukan dokumen yang bocor oleh mantan direktur kelompok energi PetroSaudi International, yang menjalankan joint venture energi dengan 1MDB dari 2009 hingga 2012 yang memicu penyelidikan di setidaknya enam negara.

Pernyataan Najib terkait dengan transfer 42 juta ringgit (Rp 149 miliar) ke rekening banknya. Transfer ini diselidiki kembali oleh penyelidik ke SRC International, unit mantan 1MDB.

Mantan perdana menteri Malaysia itu menyelesaikan pernyataannya kepada agen anti-korupsi pada Kamis (24/5). Itu karena pemerintah baru negara Asia Tenggara itu mengungkapkan utang negara yang ditinggalkan oleh pemerintahan bertambah sampai 50 miliar dolar AS.

Najib yang dikalahkan dalam pemilihan dua pekan lalu itu dipanggil untuk menjelaskan transfer mencurigakan sebesar 10,6 juta dolar AS atau setara Rp 149 miliar ke rekening banknya. Meskipun itu hanya sebagian kecil dari miliaran dolar yang hilang dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB), perusahaan investasi negara yang ia dirikan selama hampir satu dekade berkuasa.

Pemerintahan baru yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad yang berusia 92 tahun telah bersumpah untuk mencari tahu di mana uang 1MDB pergi dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.

Najib telah membantah melakukan kesalahan. Meskipun ketua baru Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC) pekan ini menggambarkan bagaimana penyelidikan terhadap 1MDB telah ditekan untuk menghentikan tuduhan yang diajukan terhadapnya tiga tahun lalu.

Politisi berusia 64 tahun itu tampak santai ketika meninggalkan markas MACC sekitar tujuh jam setelah tiba. Sambil tersenyum, dia meletakkan jari ke bibirnya untuk menyuruh jurnalis tenang agar dia bisa berbicara.

Saya telah menjawab semua pertanyaan sebaik mungkin, Dan MACC telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan profesional, kata Najib, hampir persis apa yang dia katakan setelah kunjungan pertamanya ke badan anti-korupsi itu dua hari sebelumnya.Dia mengatakan MACC telah mengatakan kepadanya bahwa sesi interogasi telah berakhir.

Warga Malaysia sekarang bertanya-tanya apakah tuduhan akan diajukan. Pemerintah baru telah melarang Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, meninggalkan negara itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement