REPUBLIKA.CO.ID, RUSIA -- Rusia menyangkal rencana serangan siber botnet ke Ukraina, laman Endgadget melaporkan, Kamis (24/5). Rusia membantah hal tersebut terkait dengan final Liga Champion yang akan berlangsung akhir pekan ini. Pernyataan tersebut diberikan sesuai temuan ancaman malware pada router.
Layanan Keamanan SBU Ukraina sebelumnya mengatakan, ratusan ribu router telah terinfeksi malware. Berdasarkan laporan, peretasan dilakukan para peretas Rusia yang diklaim tengah mempersiapkan serangan ke Ukraina.
Para penyerang dituduh menargetkan pertandingan final Liga Champion yang akan berlangsung pada akhir pekan ini. Malware dikabarkan memiliki kemiripan dengan kode dengan serangan siber sebelumnya yang ditujukan ke Pemerintahan Amerika Serikat.
Peretas mengaitkan malware yang dipakai dalam wabah botnet terbaru dengan sekumpulan foto di Photobucket. Namun file sudah dihapus, dan domain tersebut kini berada di bawah kendali FBI.
Infrastruktur tersebut memasang plugins mencurigakan setiap kali router terhubung. Namun plugins menghilang ketika perangkat di-reboot. Sehingga hanya tersisa kode malware.
Penghapusan foto akan menyebabkan pembatasan efektivitas jaringan malware. Saat ini, pemilik router masih disarankan untuk me-reboot perangkat dan memperbarui firmware menggunakan sumber resmi.
Tuduhan Ukraina dianggap beralasan bahwa deteksi tersebut merupakan serangan siber. Kejadian pada router mengingatkan serangan yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, beberapa serangan mengarah pada bandara, bank, dan pemerintahan Ukraina.