REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Otoritas Spanyol menyelamatkan lebih dari 500 orang yang berusaha menyeberangi Laut Mediterania. Pada migran ilegal itu berupaya untuk mencapai Eropa.
Seperti dilansir Aljazirah, Senin (28/5), layanan penyelamatan maritim Spanyol mengatakan, mereka menyelamatkan 243 orang dari delapan perahu kecil pada Ahad. Sehari sebelumnya 293 lainnya diselamatkan dari sembilan kapal.
Tiga kapal berada dalam kondisi buruk. Kapal itu tenggelam tak lama setelah penumpang berhasil diselamatkan. Orang-orang yang diselamatkan itu berasal dari berbagai negara di Afrika utara dan sub-Sahara.
Jumlah orang yang berusaha mencapai Eropa melalui Spanyol menglami peningkatan.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) setidaknya 6.872 orang telah diselamatkan ketika mencoba memasuki Spanyol melalui laut tahun ini.
Baca juga, 100 Migran Afrika Melarikan Diri dari Penyelundup.
Sementara 218 orang lainnya tewas karena berusaha melakukan penyeberangan dari Afrika Utara, yang dikenal sebagai rute Mediterania Barat . Adapun jumlah pengungsi dan migran yang tiba di Eropa selatan lewat laut telah turun secara substansial sejak puncak krisis pengungsi Uni Eropa pada 2016.
Angka IOM menunjukan setidaknya 21.468 tiba di Spanyol melalui laut antara 1 Januari dan 20 Desember tahun lalu. Angka ini lebih dari tiga kali lipat untuk periode yang sama pada 2016.
Spanyol merupakan negara tersibuk ketiga untuk kedatangan pengungsi dan migran yang memasuki Eropa melalui laut. Posisi pertama dan kedua ditempati Italia dan Yunani. Mereka melewati Spanyol untuk menghindari perjalanan melalui Libya.
Dalam komentar terpisah pada Ahad, Kanselir Austria Sebastian Kurz menyerukan kepada badan perbatasan Uni Eropa Frontex untuk diberi mandat baru yang memungkinkannya bertindak di negara-negara ketiga dengan perjanjian pemerintah lokal.
Kurz mengatakan kepada surat kabar Jerman Welt am Sonntag bahwa banyak hal yang harus dilakukan untuk mengakhiri penyelundupan dan mencegah kapal penyelundup berangkat di rute berbahaya melintasi Mediterania.
Austria kini mendapat giliran untuk memimpin Uni Eropa. Kurz dikenal karena sikap anti imigrasinya. Ia sebelumnya menyerukan kontrol perbatasan yang lebih ketat di Eropa untuk mencegah pengungsi melarikan diri ke Eropa