REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan menjadi tuan rumah KTT regional yang dihadiri oleh Presiden Iran Hassan Rouhani. Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan KTT dijadwalkan berlangsung bulan depan di sebuah kota pesisir Cina.
Walaupun belum ada tanggal pasti yang ditetapkan. Namun KTT diperkirakan berlangsung pada akhir pekan kedua Juni di kota Qingdao, Cina utara.
Menurut kementerian itu, Rouhani akan melakukan kunjungan kerja ke Cina dan menghadiri pertemuan puncak blok keamanan Cina dan Rusia yang dipimpin Organisasi Kerja Sama Shanghai. Iran saat ini adalah anggota pemerhati dari Organisasi Kerjasama Shanghai. Iran telah lama berupaya mencari keanggotaan penuh.
Rusia sebelumnya berpendapat bahwa dengan dicabutkan sanksi Barat terhadap Teheran maka Iran bisa menjadi anggota blok yang juga mencakup Pakistan dan India. Kesepakatan 2015 antara Iran dan negara-negara dunia mencabut sanksi internasional terhadap Teheran. Sebagai imbalannya, Iran menyetujui pembatasan aktivitas nuklirnya.
Sejak PresidenAmerika Serikat (AS) Donald Trump menarik kesepakatan itu bulan ini, negara-negara Eropa telah berupaya memastikan Iran untuk mendapat manfaat ekonomi. Mereka membujuk Iran agar tetap berada dalam kesepakatan. Cina juga sangat mendukung kesepakatan itu dan merupakan salah satu penandatangannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
