Selasa 29 May 2018 11:31 WIB

'Spiderman' Penyelamat Bocah Diberi Kewarganegaraan Prancis

Mamoudou menyelamatkan seorang bocah yang tergantung di balkon lantai 4

Pendatang gelap asal Mali, Mamoudou Gassama yang mendapat penghargaan kewarganegaraan dari Prancis
Foto: NDTV
Pendatang gelap asal Mali, Mamoudou Gassama yang mendapat penghargaan kewarganegaraan dari Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis memberikan kewarganegaraan kepada pendatang gelap dari Mali, Senin (28/5). Pendatang ini memanjat bangunan blok apartemen Paris untuk menyelamatkan seorang bocah yang akan jatuh dari balkon lantai empat, kata Presiden Emmanuel Macron.

(Baca: Macron Sebut Lebanon Mungkin Sedang dalam Perang Tanpa Peran Prancis)

Beberapa video menunjukkan Mamoudou Gassama (22 tahun) mempertaruhkan nyawanya pada Minggu saat dia memanjat balkon untuk menyelamatkan bocah empat tahun yang berpegangan di pagar dan melirik ke bawah. Sementara penonton yang ketakutan menyaksikan.

photo
Aksi pendatang gelap asal Mali, Mamoudou Gassama yang memanjat dinding untuk menyelamatkan seorang bocah yang tergantung di lantai 4 sebuah apartemen di Paris, Prancis, Ahad (27/5).

 

Video itu tersebar dan Gassama, yang dijuluki "Spider-Man" karena telah mencapai bocah itu tepat pada waktunya. Dengan cepat diundang untuk sebuah pertemuan di Istana Elysee.

"Saya melakukannya karena itu anak-anak," kata surat kabar Prancis, Le Parisien mengutip Gassama. "Aku memanjat. Syukurlah aku menyelamatkannya," ungkapnya.

Macron memberi selamat kepada Gassama atas tindakan luar biasanya. Macron juga  mengatakan Prancis akan memberinya pekerjaan di layanan darurat.

"Kami jelas akan mengatur semua dokumen Anda dan jika Anda menginginkannya, kami akan memulai proses naturalisasi sehingga Anda bisa menjadi warga negara Prancis," tambahnya.

Para menteri mengatakan proses kewarganegaraan akan dipercepat. Meskipun Gassama tidak dapat secara hukum diberikan kewarganegaraan segera.

photo
Pendatang gelap asal Mali, Mamoudou Gassama yang mendapat penghargaan kewarganegaraan dari Prancis

 

Seperti di tempat lain di Eropa, kedatangan dari Afrika dan Timur Tengah telah memperjelas opini publik Prancis dalam beberapa tahun terakhir, mendorong munculnya partai-partai sayap kanan seperti Front Nasional. Macron, yang telah dikritik oleh pemilih sayap kiri karena mengambil sikap keras terhadap imigrasi sejak pemilihannya, kemungkinan juga berusaha mengirim pesan kepada pemilih Partai Sosialis dengan memberi sikap yang lebih ramah kepada seorang pendatang yang berjasa.

Gassama mengatakan kepada Macron bahwa dia mencoba menyeberangi Laut Tengah pada Maret 2014 untuk mencapai Italia. Akan tetapi ia ditangkap oleh polisi.

Eropa telah menghadapi krisis pendatang sejak 2015 setelah perang di Libya dan Suriah dan lebih dari 1 juta orang dari Afrika dan Timur Tengah berusaha mencapai benua Eropa melalui Turki atau laut. Pemerintah Macron telah mengatakan ingin bersikap tegas dan adil pada pendatang, tetapi pihaknya mengambil sikap yang lebih keras akhir-akhir ini, dengan parlemen menyetujui rancangan undang-undang yang memperketat aturan suaka.

"Apa yang telah Anda lakukan seperti halnya dengan apa yang dilakukan petugas pemadam kebakaran; jika ini sesuai dengan keinginan Anda, Anda dapat bergabung dengan pasukan pemadam kebakaran sehingga Anda dapat melakukan (tindakan semacam itu) setiap hari," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement