REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan pimpinan oposisi, Anwar Ibrahim menyebut Australia 'turut bersalah' dalam kasus korupsi Najib Razak. Anwar juga mengkritik Australia karena menahan mantan pengawal Najib, Sirul Azgar Umar, di pusat detensi Villawood di Sydney.
(Baca: Anwar Sebut Australia 'Turut Bersalah' dalam Kasus Korupsi Najib)
Sirul telah dihukum di Malaysia atas dugaan pembunuhan seorang penerjemah Mongolia yang disebut-sebut terkait dengan mantan PM Najib. Menurut Anwar, Australia harus melepaskan orang ini sehingga bisa kembali ke Malaysia untuk menghadapi persidangan pengadilan.
"Sudah waktunya Australia menerima kenyataan bahwa beberapa kebijakan luar negeri mereka dianggap oleh kebanyakan rakyat Malaysia sebagai terlibat, atau toleran, terhadap kejahatan korupsi dan juga tindakan kriminal," katanya.
Anwar Ibrahim
"Pihak berwajib Malaysia kemudian dapat meminta kerja sama Australia, guna memastikan ada pengadilan yang adil. Karena kita tidak dapat bersidang bila seseorang ditahan di tempat lain," jelasnya.
(Baca: Mahathir Resmi Hapus Pajak Malaysia Mulai Hari Ini)
Situasi yang ideal, menurut Anwar, adalah jika Australia mengembalikan orang tersebut secara sukarela. "Mereka juga berbicara beberapa opsi lain dalam negosiasi antara pemerintah dengan pemerintah," katanya.
"Tapi tentu saja Sirul harus dilindungi. Dia juga mengkhawatirkan keamanan pribadinya," tambahnya.