REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura akan menanggung sebagian biaya temu puncak Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen, pada Sabtu (6/2), sehari sesudah Trump bersedia untuk melanjutkan kembali rencana pertemuan tersebut.
Perjalanan Kim ke Singapura, yang akan menjadi lawatan terjauhnya sebagai pemimpin. Hal itu menimbulkan tantangan perbekalan, termasuk kemungkinan termasuk menggunakan pesawat era Soviet untuk membawanya. Selain itu, Kim diyakini akan membaya limusin, serta puluhan petugas keamanan dan lain-lain.
The Washington Post sebelumnya mengabarkan, beberapa masalah perbekalan belum terpecahkan, yakni yang berkaitan dengan siapa akan membayar tagihan hotel dari pemimpin negara kekurangan uang itu. Ini mengingat ekonomi Korut sedang ditekan menyusul serangkaian sanksi dari Barat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa atas program nuklir dan peluru kendali balistik Pyongyang.
Singapura, sebagai negara kota kecil tapi kaya bertekad menjadi tuan rumah dan bersedia menanggung setidak-tidaknya beberapa tagihan.
"Jelas, ya, tapi itu biaya yang kami ingin tanggung untuk memainkan bagian kecil dalam pertemuan bersejarah itu," kata Ng kepada wartawan tanpa merinci, ketika ditanya apakah Singapura akan menanggung biaya temu puncak tersebut, yang dijadwalkan berlangsung pada 12 Juni.
Kim Chang Son, kepala staf pemerintah Korea Utara, pada pekan lalu terlihat di The Fullerton, hotel berbintang lima di tengah kota Singapura. Media menyatakan ia berada di Singapura untuk bertemu dengan pejabat Amerika Serikat untuk membahas masalah perbekalan bagi temu puncak tersebut.
"Fullerton adalah penginapan pilihan Korea Utara," tuiis Washington Post. Hotel itu menolak menyebut harga kamar presidential suite di hotel tersebut.
Tidak ada kepastian tentang tempat pertemuan Kim dengan Trump itu, meskipun terdapat sejumlah tempat di Singapura yang dapat menjamin perlindungan keamanan.
Di antara tempat yang berpeluang sebagai tempat temu puncak itu antara lain termasuk Hotel Shangri-la. Lokasi ini menjadi tuan rumah Perdana Menteri India Menteri dan pemimpin pertahanan dari seluruh dunia pada akhir pekan lalu. Selain itu ada nama Hotel Capella di loka wisata pulau Sentosa.
Suite Shangri-la seluas 348 meter persegi di Sayap Lembah Shangri-la berharga 10.000 dolar Singpura untuk 12 Juni malam